Purwokertokita.com – Basarnas Cilacap, Jawa Tengah menyatakan bakal memperluas area pencarian bocah korban tenggelam Sungai Citanduy pada upaya pencarian hari ke empat ini.
“Konsentrasi pencarian diperluas. Jarak dari lokasi jekadian sekitar 20-an kilometer. Mulai dari Rancababakan, Plawang dan Laguna Segara Anakan,” kata Koordinator Basarnas Cilacap, Mulwahyono, Senin (14/3).
Mulwahyono mengatakan Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian dengan radius lebih jauh dibanding hari sebelumnya. Hal ini mempertimbangkan jenazah Rasyid (9) bin Sartono yang ditemukan 20 kilometer dari lokasi kejadian atau sudah masuk kawasan Laguna Segara Anakan. Jenazah korban pertama ditemukan pada Minggu (13/3/2016). Sementara, satu korban lainnya hingga kini belum ditemukan.
“Hari ke empat ini masih dalam upaya pencarian. Tadi pagi ini untuk penyisiran dimulai dari Jembatan Dermaga Kalipucang, ke arah selatan mengarah ke ke selatan ke Rancababakan, Plawangan dan ke kawasan Laguna Segara Anakan,” jelasnya.
Dia memprediksi, korban tenggelam lain atas nama Bayu bin Sulastri yang belum ditemukan juga berada di sekitar pintu muara Citanduy di Segara Anakan.
“Kemarin untuk korban atas nama Rosyid sudah ditemukan. Itu ditemukan di Laguna Kampung Laut, Laguna Segara Anakan. Prediksi kami korban atas nama Bayu juga berada di sekitar lokasi itu,” ujarnya.
Mulwahyono menambahkan pihaknya mengerahkan tiga perahu karet dengan peralatan lengkap, termasuk personil penyelam. Namun, lantaran air sungai keruh, penyelaman tidak mungkin dilakukan.
Kata dia, curah hujan tinggi juga menyebabkan air berarus deras dan menyulitkan SAR dalam penyisiran korban tenggelam. Sesuai dengan prosedur search and rescue, ia menyatakan akan melakukan pencarian hingga tiga hari ke depan atau tujuh hari pasca kejadian.
Diketahui, dua bocah, Rasyid (9) dan Bayu (10) tenggelam terbawa arus Sungai Citanduy saat bermain di Dermaga Patimuan pada Jumat (11/2) sore. Keduanya saat itu tengah bermain sepeda. Lalu mereka bermain di dermaga Patimuan sambil bermain air. Naas, arus deras menenggelamkan kedua anak asal desa Cinyawang itu.