Cerita Desain Patung Jenderal Soedirman di Purbalingga

Peristiwa1001 Dilihat
Setelah insiden tumbangnya Patung Jenderal Soedirman di perempatan Terminal Purbalingga, Minggu (3/1), aktivitas warga kembali normal. material pecahan patung berbahan fiber yang pernah berdiri di monumen tersebut, kini diamankan di kantor DPU Purbalingga. (Uwin Chandra/Purwokertokita.com)
Setelah insiden tumbangnya Patung Jenderal Soedirman di perempatan Terminal Purbalingga, Minggu (3/1), aktivitas warga kembali normal. material pecahan patung berbahan fiber yang pernah berdiri di monumen tersebut, kini diamankan di kantor DPU Purbalingga.
(Uwin Chandra/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Insiden robohnya patung Jenderal Soedirman di perempatan Terminal Purbalingga Jawa Tengah pada Minggu (3/1) pagi sekitar pukul 09.30 WIB ternyata memiliki kisah sendiri tentang desainnya. Jika dilihat seksama, bentuk desain patung Jenderal Soedirman yang berada di perempatan Terminal Purbalingga ternyata tidak ditemui di tempat lain.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga, Sigit Subroto, pemilihan desain tersebut memang berdasar pada kesepakatan bersama. “Desain patung yang dipilih saat itu memang ada beberapa alternatif, tetapi bentuk yang dipilih adalah pilihan bersama dibuat seperti itu,” ujarnya, Senin (4/1).

Ia mengemukakan, jika selama ini patung Jenderal Soedirman identik dengan berdiri tegak atau naik kuda. Namun, pemilihan desain patung Jenderal Soedirman di perempatan Terminal Purbalingga cukup unik. “Kalau dilihat kan tangan kanannya memegang tongkat, dan tangan kirinya memegang teropong,” ucapnya.

Patung tersebut, jelasnya, dibuat oleh Azmir Studio dari Jakarta. Menurutnya, perupa tersebut juga membuat beberapa desain patung lainnya berbahan fiber seperti Patung Knalpot di Jalan AW Sumarmo dan juga patung atlet lempar peluru di kompleks Stadion Guntur Daryono.

“Total anggaran untuk pembuatan patung saat itu, totalnya mencapai Rp 270 juta. Dengan rincian untuk biaya pembuatan patung mencapai Rp 200 juta dan sisanya untuk infrastruktur penunjang,” jelasnya.

Diakuinya, patung Jenderal Soedirman di Kota Purbalingga hanya ada di perempatan terminal tersebut. Ia mengemukakan, selain patung di tempat tersebut, ada satu patung lainnya di Museum Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman di Desa Bantarbarang, Purbalingga.

Tinggalkan Balasan