Film “Turah” yang Berdialek Tegal Diputar di FFP 2017

Komunitas156 Dilihat
Pemutaran dan diskusi film “Turah” di Graha Adiguna komplek pendopo bupati Purbalingga, Kamis malam (03/08).

Purwokertokita.com – Setelah berkeliling beberapa desa di program Layar Tanjleb, sebuah film berdialek Tegal berjudul “Turah” berkesempatan diputar dan didiskusikan di Festival Film Purbalingga (FFP) 2017, pada Kamis malam (03/08), di Graha Adiguna komplek pendopo bupati Purbalingga.

Film karya sutradara muda Wicaksono Wisnu Legowo ini, diproduksi tahun 2016 dengan durasi 83 menit menceritakan tentang kisah warga pesisir bernama Kampung Tirang. Kerasnya persaingan hidup menyisakan orang-orang kalah. Harapan untuk keluar dari rasa takut hadir dari tokoh Turah dan Jadag dengan caranya masing-masing.

“Skenario film ini sudah saya tulis sejak tahun 2014 lalu based on location, karena sebelumnya beberapa kali saya membuat film pendek di lokasi Kampung Tirang ini,” kata Wisnu, yang juga menulis skenario film ini.

Meski berjudul “Turah”, hampir sepanjang film, sosok Jadag justru menjadi sentral cerita. Menurut Wisnu, Turah menjadi judul film karena hanya dia tokoh yang tahu kehidupan tokoh-tokoh lain.

“Langkah dalam kehidupan Turah menyambungkan langkah tokoh-tokoh lain film kami,” ungkapnya.

Film yang sempat menyabet penghargaan Special Mention (Asian Feature Competition) di Singapore International Film Festival (SIFF) dan Netpac Award di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ini akan masuk jaringan bioskop Indonesia mulai 16 Agustus 2017.

Direktur FFP, Bowo Leksono mengatakan, FFP kembali berkesempatan memutar film panjang berkualitas dari komunitas film di Indonesia.

“Ini menggembirakan, terlebih tidak hanya filmnya yang bertemu warga Banyumas Raya namun juga pembuatnya,” katanya.

Tinggalkan Balasan