Wah Jalur Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Bakal Aktif Kembali

Bisnis218 Dilihat

Rangkaian kereta api melintas di terowongan Ijo Desa Bumi Agung, Kecamatan Rowokele, Kebumen, Ahad (25/5). Terowongan yang dibangun Belanda awal tahun 1900, hingga kini masih digunakan untuk perjalanan kereta di lintas selatan. Pembangunan jalur ganda di lintas selatan mengalami keterlambatan karena banyaknya perbukitan dan sungai. (Arisandria/Purwokertokita)
Rangkaian kereta api melintas di terowongan Ijo Desa Bumi Agung, Kecamatan Rowokele, Kebumen, Ahad (25/5). Terowongan yang dibangun Belanda awal tahun 1900, hingga kini masih digunakan untuk perjalanan kereta di lintas selatan. Pembangunan jalur ganda di lintas selatan mengalami keterlambatan karena banyaknya perbukitan dan sungai. (Arisandria/Purwokertokita)

PURWOKERTO- Jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo diminta untuk dihidupkan kembali. Jalur ini bisa menjadi alternatif transportasi publik yang murah dan massal.

“Jalur ini panjangnya 90 kilometer yang melewati 4 kabupaten, yaitu Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Wonosobo,” kata pengamat transportasi publik Universitas Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, Ahad (20/9).

Ia mengatakan, survey yang dilakukannya pada 2009 lalu, responden lebih memilih kereta api jalur ini dibanding harus naik bus. Prosentasenya mencapai 73 persen memilih kereta api, dibanding 27 persen yang memilih bus.

Menurut dia, potensi permintaan perjalanan yang terbesar adalah lintas Purwokerto-Purbalingga. Ia menambahkan, terdapat potensi pergerakan antar kota sebanyak 308-455 orang per hari. Dan 700-1.813 orang/hr ke Jakarta.

Jika share moda KA dari pengguna bus adalah 50 persen, maka terdapat potensi angkutan orang ke Bandung yang dapat dilayani denngan 4 kereta di hari kerja dan 5 kereta di hari libur.

Sedangkan untuk Jakarta, dapat dilayani dengan tujuh kereta di hari kerja dan 19 kereta di hari libur.

“Jika kontribusi KA 5 persen untuk angkutan barang, maka terdapat potensi 37,4 ribu penumpang per hari atau jika dikonversi dalam satuan gerbong lebih kurang 622 gerbong. Dan jika dalam satu rangkaian KA akan membawa 30 gerbong, maka terdapat potensi 16 rangkaian,” katanya.

Potensi angkutan tersebar dan berpotensi untuk diangkut dgn KA, mengingat infrastruktur jalan koridor Purwokerto-Wonosobo kurang mendukung.

“Jalur ini juga punya potensi perjalanan wisata, terutama yg berada di lintas Banjarnegara-Wonosobo karena menyusuri Sungai Serayu,” katanya.

Manajer Humas Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono mengatakan, tahun ini dimulai pekerjaan trace dan DED. “Di jalur ini terdapat 12 stasiun dan 13 halte. Masih tersisa bangunan stasiun dan halte,” katanya.

Tinggalkan Balasan