Purwokertokita.com, cilacap – Masyarakat Cilacap, terutama kawasan Cilacap barat kini semakin dimanjakan dengan hadirnya sentra buah-buahan di Kecamatan Wanareja. Salah satu Desa Limbangan, yang kini ditetapkan menjadi sentra durian.
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Wanareja, Surur Hidayat mengatakan di Desa Limbangan kini sudah ada lima hektare kebun durian yang sudah berbuah. Ditanam pada 2012, kini adalah tahun ketiga produksi.
Kemudian, yang terbaru adalah penanaman durian unggul di lahan dua hektare di desa yang sama. Itu artinya di desa ini ada tujuh hektare kebun durian tersentral.
“Kalau populasi awalnya itu sekitar 600 pohon. Tapi ada yang mati sekitar 100 pohon. Berarti yang sudah berbuah sekitar 500-an pohon,” katanya.
Dia menjelaskan, agar bisa bersaing, jenis durian yang ditanam di Desa Limbangan adalah durian jenis Montong Cane. Buahnya besar, dengan rata-rata bobot antara tiga kilogram hingga tujuh kilogram. Tiap pohon sudah berbuah antara 20-50 butir.
“Tiap pohon menghasilkan sekitar Rp1,8 juta. Rata-rata,” ujarnya.
Montong Cane dikenal dengan rasanya yang legit. Manis, berpadu dengan sedikit pahit di pangkal lidah. Ini lah rasa yang banyak diburu oleh pecinta durian.
“Manis, ada pahit-pahitnya. Legit,” ucap Surur.
Harga durian Montong Cane di Limbangan pun masih cukup murah. Per kilogram hanya dihargai antara Rp35 ribu di tingkat petani. Adapun di tingkat pengecer, harga Montong Cane kisaran Rp50 ribu per kilogram.
“Kita sedang mengenalkan bahwa Limbangan adalah sentra durian. Dan itu akan mendongrak harga di tingkat petani,” ungkapnya.
Rupanya, selain Limbangan, dua desa di Kecamatan Wanareja pun sudah ditetapkan sebagai sentra buah-buahan. Namun, buah yang ditanam berbeda, yakni Desa Madura menjadi sentra Melon dan belimbing Madu , adapun Desa Majingklak menjadi sentra buah Manggis dan buah Naga.
“Kita survei, dipetakan potensi tanahnya cocok untuk tanaman apa. Baru kita tanam. Limbangan tetap durian,” jelasnya.