PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Malin Kundang dan Sangkuriang hadir di SMA Negeri Kemangkon Kabupaten Purbalingga, Kamis 16 Maret 2023. Cerita rakyat yang sarat pesan moral itu dipentaskan pada momen Bazar Kuliner Siswa sebagai pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Siswa SMA Negeri Kemangkon mementaskan berbagai cerita rakyat dan pertunjukan musik dalam pentas seni budaya untuk memeriahkan Bazar Kuliner Siswa. Bazar Kuliner ini merupakan puncak dari aplikasi P5 dengan tema Kewirausahaan.
Pentas seni dan budaya ini diselenggarakan siswa kelas 12. Selain sebagai bagian mata pelajaran Seni Budaya, kehadiran pentas seni ini juga bentuk dukungan agar bazar kuliner semakin ramai. Dengan keramaian ini diharapkan bisa meningkatkan penjualan berbagai produk kuliner hasil kreasi siswa kelas 10.
“Sementara kelas 11 kami tugaskan meliput kegiatan hari ini. Mereka mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara lalu ditulis menjadi berita,” kata Muhlasin, Kepala SMAN Kemangkon.
Selain dukungan kakak kelas para guru juga turut meramaikan bazar dengan membeli kuliner hasil kreasi para siswa. Tak hanya itu, kantin sekolah juga ditutup sementara agar dagangan siswa makin laris.
Bazar ini merupakan materi praktik setelah siswa mendapat materi teori kewirausahaan selama kurang lebih tiga bulan, mulai Januari hingga Maret. Mereka menerapkan berbagai materi kewirausahaan seperti perencanaan bisnis, riset produk, analisis pasar, teknik pemasaran, hingga strategi harga.
“Setelah mendapat teori berupa konsep, hari ini merupakan praktik dari teori yang dipelajari di kelas,” ujar Maghfirah, guru pendamping P5.
Sebagai bagian dari penilaian proses, siswa kelas 10 dibagi menjadi 30 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari enam siswa.
Masing-masing kelompok mendiskusikan produk apa yang akan dibuat dan dipasarkan. Dari bekal teori yang mereka dapat, masing-masing kelompok memutuskan menu yang dikreasikan.
Yazid Fahri, salah satu siswa peserta Bazar Kuliner Siswa mengatakan, kelompoknya membuat pisang krispi dan Pink Lava Jelly, menu yang mereka anggap viral di kalangan pelajar.
“Pisang krispinya sudah habis terjual,” kata dia.
Pisang krispi dijual Rp 4 ribu berisi tiga iris. Sementara Pink Lava Jelly Rp 3 ribu per cup. Dari hasil penjualan pisang krispi, kelompoknya mendapat Rp 200 ribu dari modal awal Rp 150 ribu.
“Jadi untung,” tuturnya.***