Purwokertokita.com – Laela Mutmainah, siswi kelas IX SMP Miftahul Falah Gandrungmangu, Cilacap, mencurahkan perasaan hatinya dengan menulis surat kepada Presiden Joko Widodo. Dia menulis tentang kesehariannya yang harus berjalan kaki melewati jalan becek dan berlubang dari tempat tinggalnya ke sekolah yang berjarak 5 km. Ia juga mengeluhkan tentang keadaan sekolahnya yang sempit dan kerap bocor saat hujan datang.
Laela adalah satu dari 20 siswa tingkat SMP se-Cilacap Barat yang mencurahkan perasaan hati pada Presiden Republik Indonesia melalui sepucuk surat, Sabtu (14/10) di Aula SMP Miftahul Falah Gandrungmangu.
Menulis surat pada Presiden secara serempak ini menjadi bagian dari kegiatan SMP Miftahul Falah Gandrungmangu, agar siswa membiasakan diri untuk mengekspresikan diri secara kreatif lewat tulis menulis.
Selain Laela, ada juga siswa lain yang mengeluhkan sekolahnya tidak memiliki lapangan yang luas. Sehingga tiap upacara harus berhimpitan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Muttaqin Subroto mengatakan, kegiatan menulis surat ditujukan agar siswa bisa memaknai lingkungan sekitarnya dan perasaan-perasaan mereka lewat tulis menulis.
Kegiatan ini diikuti oleh 5 sekolah di wilayah Cilacap Barat mulai dari kecamatan Gangdrungmangu, Karang Pucung, Sidareja, Cipari dan Kedungreja. Menulis surat untuk Presiden ini menjadi bagian dari kegiatan bulan bahasa yang jatuh bulan Oktober ini.
“Dipilihnya surat buat Jokowi, agar siswa sekaligus dapat membayangkan mencurahkan keluh kesahnya pada orang nomor satu di Indonesia ini,” ujar Muttaqin, Sabtu (14/10).
Muttaqin mengaku tak menyangka siswa banyak bercerita tentang keadaan jalanan di sebagian wilayah cilacap yang becek dan fasilitas sekolah yang apa adanya.
SMP Miftahul Falah sendiri merupakan sekolah rintisan di ujung utara-barat Kecamatan Gandrungmangu. Infrastruktur sekolah jauh dari kata ideal, lapangan berbagi dengan rumpun bambu, berdekatan dengan jembatan karanganyar yang rawan ambrol dan kerap alami banjir saat sungai yang berlokasi 5 meter dari sekolah meluap sebab hujan.
“Setidaknya kegiatan ini melatih siswa agar bersikap kritis sejak dini dan tak takut mengutarakan pendapat,” tambah Muttaqin.
Bukan hanya menulis surat untuk Jokowi, kegiatan ini juga diisi dengan melukis secara langsung potret wajah Presiden Joko Widodo oleh Arfiyan Harfi. Pengajar Seni Budaya di MA Mafda Cipari ini belum lama mendapat penghargaan Top 3 Plein Air International Watercolour Society di Yogyakarta.
“Mereka nampak kritis dan mengatakan perasaannya secara lugu,” ujar Arfiyan menanggapi isi surat yang ditulis oleh para siswa. (AAR/YS)