Purwokertokita.com – Ngelinting tembakau selama ini mungkin identik dengan kebiasaan para orang tua, namun lain ceritanya jika Anda berada di Kota Purwokerto. Di kota mendoan ini, kebiasaan ngelinting saat ini sedang digandrungi oleh kalangan anak muda.
Menurut Cucung (37), pedagang tembakau di Pasar Wage, tren melinting tembakau bagi anak muda di Purwokerto mulai meningkat sejak munculnya isu tentang kenaikan harga rokok. Isu ini dianggap sebagai salah satu pemicu banyaknya anak muda yang beralih menjadi penikmat tembakau.
“Alasan pertama biasanya karena murah, keduanya karena sudah cocok dengan cita rasa tembakaunya. Ada yang awalnya karena coba-coba, tapi kemudian malah jadi suka dan bertahan sampai saat ini,” ujar Cucung saat diwawancarai Purwokertokita.com, Selasa (16/5).
Selain karena dianggap lebih murah, pergaulan dengan teman yang sudah menyukai tembakau juga menjadi faktor meningkatnya peminat tembakau dari kalangan anak muda.
“Biasanya bagi anak muda yang masih pemula, datang ke sini pasti bareng dengan temannya. Dari satu teman ke teman lainnya, kemudian pada bawa teman lagi, jadi semakin banyak yang suka tembakau,” ungkapnya.
Wahyu Setiawan (27), salah satu anak muda yang saat ini menggandrungi tembakau mengatakan, dengan beralih melinting tembakau saat ini dia sudah jarang membeli rokok.
“Sekarang beli rokok hanya kalau kepepet pas tembakaunya habis. Tapi sudah jarang sekali beli rokok dan terasa sangat hemat di kantong jadinya,” katanya.
Wahyu Setiawan juga mengaku sering nongkrong bareng teman-temannya sesama penggemar lintingan tembakau. Kesempatan seperti ini dia manfaatkan untuk saling bertukar pendapat tentang cita rasa tembakau yang berbeda-beda.
“Kalau pas lagi nongkrong, yang diobrolkan ya tembakau. Kita jadi tahu mana tembakau yang enak dan cara meraciknya. Tapi setiap orang punya minatnya sendiri terhadap jenis tembakau yang disukai,” ungkapnya. (YS)