Purwokertokita.com – Sumur 30 Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal Dieng Banjarnegara meledak pada pukul 09.30, Senin (13/6). Tujuh orang terluka akibat ledakan itu, satu orang mengalami luka berat.
“Ini Force Major. Material ledakan mengenai orang-orang yang ada di sini,” kata Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno, di lokasi ledakan Sumur 30 PT Geo Dipa Energy, Senin (13/6).
Ia mengatakan, perusahan diminta untuk menginvestigasi penyebab kejadian ledakan karena banyak sumur PLTG di Dieng. Menurut dia, di sejumlah sambungan pipa bisa jadi menjadi titik rawan.
Hadi berharap peristiwa ledakan itu jangan sampai terulang kembali. Menurut dia, tingkat korositas di pembangkit Dieng memang lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit gethermal lain. “Saya juga heran sumur ini usianya baru 3 tahun kenapa bisa meledak. Padahal banyak sumur lain yang lebih tua,” katanya.
Soal korban, ia berharap semua korban bisa mendapatkan perawatan yang terbaik. “Ada satu yang luka berat semoga bisa diselamatkan. Ada juga yang pingsan karena kaget,” katanya.
Manajer Operasional PT Geo Dipa Energy, Burhan mengatakan, saat kejadian pekerja sedang melakukan pembersihan seperti biasa. “Normal saja tidak ada yang aneh. Ini force major,” katanya.
Setelah kejadian itu, kata dia, Geo Dipa akan memeriksa kembali semua sumur dan saluran pipa baik yang lama maupun yang baru. Saat ini, penyebab ledakan belum bisa diketahui. Akan ada tim khusus yang akan menyelidiki kejadian ini.
Soal pasokan listrik, ia mengatakan saat Geo Dipa sedang tidak beroperasi karena perawatan rutin. “Produksi distop dulu mulai Mei hingga Agustus. Jadi memang tidak berpengaruh ke pasokan listrik,” katanya.