Purwokertokita.com – Ajang kontestasi politik, pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk memilih Bupati Cilacap tinggal setahun lagi. Penyelenggaraan pilkada di kota bercahaya tersebut anggarannya diprediksi menghabisakan dana mencapai Rp 38,5 miliar.
Kebutuhan anggaran tersebut saat ini sedang diajukan untuk menunggu persetujuan dari tim perencana anggaran daerah (TPAD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Cilacap. Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Cilacap, Ahmad Kholil mengemukakan anggaran yang diajukan tersebut merupakan hasil final setelah dua kali melakukan revisi.
“Ada tiga kali perubahan. Dari Rp 44 miliar menjadi Rp 52 miliar dan kemudian Rp 38 miliar. Perubahan ini terjadi karena pertimbangan jumlah calon dan juga fasilitasi kampanye yang berkurang,” katanya saat dihubungi Purwokertokita.com, Selasa (15/3).
Ahmad mengemukakan jumlah calon yang akan maju dalam pilkada Cilacap 2017, awalnya berjumlah enam ornag, namun sekarang menjadi lima. Selain itu, pertimbangan revisi juga meninjau pada jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang akan digunakan dalam hari pencoblosan.
“TPS diperkirakan juga berkurang hampir seratusan. Terus kemudian fasilitasi kampanye juga berkurang,” katanya.
Sebagai pelaksana pilkada 2017, KPUD Cilacap anggaran sudah bisa diputuskan dalam dekat ini. Ahmad menyampaikan, pertimbangan tahapan pilkada yang sudah mulai mendekat bisa mendorong hal tersebut. Menurutnya, saat ini sudah ada bakal calon yang akan bertarung memperebutkan kursi Cilacap satu tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, sejumlah bakal calon Bupati Cilacap sudah mendaftar ke partai politik. Termasuk, calon bupati petahana Tatto Suwarto Pamuji yang sudah mendaftar lewat partai berlambang moncong putih. Selain Tatto, wakil bupati Cilacap, Akhmad Edi Susanto juga sudah menguatkan niatnya dalam pertarungan politik tersebut.
Pun tak ketinggalan, Ketua DPRD Cilacap, Taufik Nurhidayat ikut menyiapkan diri untuk berkompetisi dalam perebutan menjadi orang nomor satu di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.