Purwokertokita.com – Hijaunya alam Gunung Slamet yang memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut, ternyata membuat pendaki dari luar negeri tertarik untuk mendakinya. Seperti pada Sabtu (20/8), sebanyak 14 pendaki dari luar negeri melakukan pendakian untuk mencapai puncak gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa itu.
Petugas pos pendakian Dusun Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Slamet Ardianzah mengatakan, ada dua rombongan pendaki asal luar negeri yang melakukan pendakian. “Rombongan dari Inggris berjumlah 12 orang melakukan pendakian pada Sabtu (20/8) pagi. Sedangkan rombongan kedua berasal dari Malaysia dengan jumlah pendaki dua orang melakukan pendakian di sore hari,” katanya, Sabtu (20/8).
Pendakian yang dilakukan oleh rombongan dari luar negeri tersebut, merupakan kali pertama yang mereka lakukan di gunung yang ada di Indonesia. Slamet menjelaskan, sebelum mendaki, mereka mendapat arahan dari petugas. “Sebelum mendaki, mereka tetap mendapat pengarahan terkait beberapa hal penting, terutama mengenai jalur pendakian,” ucapnya.
Seorang pendaki asal Selangor Malaysia, Noor Isvwan bin Azmi mengatakan pendakian tersebut akan dilanjutkan dengan pendakian lainnya di beberapa gunung yang ada di Pulau Jawa. “Selain Gunung Slamet, kami juga akan mendaki beberapa gunung lainnya di Pulau Jawa,” ujarnya.
Pun senada dengan Sivwan, seorang pendaki asal Inggris,Walter Schindler, mengaku termotivasi melakukan pendakian di Gunung Slamet lantaran keindahan alamnya. Ia juga merencanakan pendakian ke beberapa pegunungan di Indonesia, termasuk Gunung Slamet. “Kami rencanakan pendakian ke puncak Gunung Slamet sejak lama. Namun, baru kali ini bisa mewujudkannya,” ujarnya.
Selain pendaki dari luar negeri, jalur pendakian Bambangan juga diramaikan dengan adanya satu pendaki cilik asal Bogor, Alkafi yang baru berusia satu tahun sebelas bulan. Alkafi melakukan pendakian bersama kedua orang tuanya, Zulkarnaen (25) dan Sopiah. Menurut Sopiah, pendakian dilakukan hanya sampai pos tiga.
“Saya dan anak hanya sampai pos tiga. Kalau suami saya, menuju puncak Gunung Slamet sekitar Jumat (19/8) pagi. Dan, kami bertemu kembali di pos tiga dan kembali turun bareng,” ujarnya yang melakukan pendakian pada Kamis (18/8).
Diakui Sopia, ia dan suaminya memang hobi mendaki gunung. Saat akan mendaki Gunung Slamet, mereka tidak merencanakan perjalanan bersama anaknya. Namun, jelas Sofia, anaknya terus ingin bersama. “Anak kami akhirnya diputuskan untuk diajak ke gunung. Selama perjalanan, anak kami sangat senang,” ucapnya.