Purwokertokita.com – Anak putu Banakeling yang meyakini kebudayaan Jawa dalam tradisinya, akan menjalankan puasa mulai Rabu Wage atau 8 Juni 2016.
Penentuan waktu tersebut, jelas juru bicara adat Desa Pekuncen, Sumitro sesuai dengan penanggalan jawa yang berdasar perhitungan alif rabu wage. “Jadi kalau dihitung, maka puasa pertama pada hari Rabu pasarannya wage,” katanya, Jumat (3/6).
Dalam tradisi anak putu Banakeling, mereka memegang almanak dalam penanggalan aboge atau alif rebo wage. Penanggalan aboge jamak dipakai penganut Kejawen di kawasan Banyumas dan sekitarnya.
Penanggalan tersebut berbeda dengan yang umumnya digunakan, yakni asapon atau alif selasa pon. Menurut Sumitro, perhitungan aboge berdasar pada windu atau delapan tahun.
“Jadi setiap perhitungannya berbeda dengan kalender hijriyah. Sehingga selalu ada selisih waktu dengan ketentuan yang berlaku umum,” ucapnya.
Diakui Sumitro, dalam berpuasa tak jauh beda dengan yang dilakukan kaum muslim lainnya. Meski begitu, anak putu Banakeling tetap berpuasa selama 30 hari penuh.
“Nanti untuk menghitung lebaran sudah ketahuan tanggalnya. Untuk tahun ini (2016), lebarannya jatuh pada Jumat Wage,” ucapnya.