Purwokertokita.com – Bagi pengguna jalan yang melintas di jalur Ajibarang menuju Wangon Banyumas sebaiknya harus perhatikan nasehat “perempuan seksi bergaun merah” di Jalan Lingkar Ajibarang Kecamatan Ajibarang. Jangan salah sangka, perempuan seksi itu bukan perempuan beneran atau jadi-jadian, tetapi hanyalah gambar hasil inisiatif warga sekitar.
Kreativitas warga yang membuat rambu bergambar perempuan seksi dengan kata-kata “lubang bahaya” di dekat jalan berlubang, menjadi satu-satunya bentuk peringatan agar pengendara yang melintas berhati-hati di wilayah tersebut.
Menurut warga setempat, Slamet (50), kerap terjadi kecelakaan kendaraan bermotor di daerah tempat tinggalnya karena jalan rusak dan berlubang. Akhirnya, warga berupaya untuk mengurangi kecelakaan dengan membuat rambu peringatan di pinggir jalan.
“Karena warga sini (ingin) menganjurkan supaya (pengendara berhati-hati) karena ada lubang yang dalam. Rambu peringatannya sengaja dibuat kaya gitu (gambar perempuan seksi). Soalnya kalau hanya tulisan saja, tidak diperhatikan sama pengendara. Tetapi, kalau gambarnya perempuan seksi malah diperhatikan,” katanya.
Dikemukakan Slamet, sepanjang Jalan Lingkar Ajibarang, terdapat beberapa titik rawan kecelakaan lantaran kondisi jalan yang bergelombang serta berlubang. Dalam sehari, lanjutnya, bisa terjadi hingga empat kali kecelakaan sebelum dipasang rambu tersebut.
Ia mengatakan, jalan tersebut sepintas terlihat tidak berbahaya, namun jika kendaraan melewati jalan ini dengan kecepatan tinggi bisa oleng. “Padahal, jalan ini belum lama diperbaiki, tetapi saat musim hujan kerusakan mulai terlihat dan makin parah. Bahkan, lubang jalannya sampai kedalaman sekitar 10 centimeter,” katanya.
Jalan tersebut merupakan salah satu jalur padat kendaraan. Jalur ini merupakan jalur yang kerap dilalui kendaraan berat menuju Yogyakarta dari arah pantai utara.
Seorang supir truk yang melintas di jalur tersebut, Subagyo mengaku harus berhati-hati jika melintas di jalur tersebut. Lantaran jalan di wilayah tersebut rusak parah. “Karena jalannya rusak, ya (jadinya) ngantri. Bisa sampai setengah jam, biasanya rusak juga di as rodanya bisa patah,” tuturnya.