Purwokertokita.com – Tanaman pepaya yang memiliki nama latin Carica Papaya L merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan. Tanaman pepaya saat ini telah menyebar ke berbagai negara tropis, salah satunya Indonesia.
Namun untuk varietas pepaya callina yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama pepaya california, sebenarnya adalah buah lokal asli Indonesia hasil pemuliaan oleh tim Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) di Institut Pertanian Bogor.
Oleh para pedagang buah, nama pepaya callina diganti dengan sebutan pepaya california agar lebih populer di pasaran. Penyebutan pepaya california ini kemudian lebih populer di kalangan masyarakat Indonesia, sehingga tidak heran banyak orang yang keliru menganggap pepaya california adalah buah impor yang berasal dari California sesuai dengan nama populernya.
Teknik budidaya pepaya california
Tanaman pepaya california dikembangkan dengan menggunakan biji yang berasal dari buah masak pohon dalam keadaan sehat. Biji pepaya california yang digunakan untuk penyemaian bibit menggunakan biji yang berada pada 2/3 bagian buah dari ujung buahnya. Sementara untuk biji yang berada pada 1/3 bagian buah di pangkalnya tidak banyak digunakan oleh para petani, alasannya memiliki kualitas yang kurang baik.
Biji pepaya kemudian disemai menggunakan media tanam tanah di dalam polibag. Bibit pepaya california yang berasal dari penyemaian biji baru bisa ditanam pada lahan saat berumur 1 – 2 bulan masa penyemaian. Cara ini dianggap lebih efektif untuk pertumbuhan tanaman jika dibandingkan dengan menanam biji langsung pada lahan.
Penanaman bibit
Penanaman bibit pepaya california dilakukan dengan membuat bedengan atau biasa disebut gulahan oleh petani di jawa. Bedengan dibuat memanjang dengan lebar 1 – 1,5 meter dan panjangnya menyesuaikan dengan lahan yang dimiliki. Pada kondisi tanah yang rata, bedengan bisa dibuat dengan cara membuat saluran air dengan kedalaman 30 cm. Saluran air yang berada di antara satu bedengan dan lainnya dibuat lurus memanjang dan saling terhubung dengan saluran air pada bedengan yang lain.
Setelah bedengan siap, pada tengah bedengan dibuat lubang yang disiapkan untuk penanaman bibit, lebar lubang menyesuaikan bibit yang akan ditanam. Antara satu lubang dengan lubang lainnya dibuat jarak sekitar 2,5 meter sebagai jarak tanam agar pertumbuhan tanaman bisa maksimal.
Pada lubang yang telah disiapkan diberi arang sekam dan pupuk kandang atau pupuk organik sebagai pupuk dasar. Pupuk dasar ini dicampurkan dan diaduk dengan tanah galian yang berasal dari permukaan tanahnya. Biarkan lubang tanaman selama satu minggu, setelah itu baru tanam bibit pepaya dari hasil penyemaian yang telah disiapkan sebelumnya.
Cara perawatan tanaman
Setelah tanaman berumur 1,5 bulan dari masa tanam pada bedengan, perhatikan perkembangan tanaman. Jika ada pohon pepaya california yang pertumbuhannya jelek, bisa langsung diganti dengan bibit yang baru. Pemupukan baru dilakukan setelah 2 minggu dari masa tanam bibit pada bedengan, selanjutnya bisa dilakukan sebulan atau dua bulan sekali.
Teknik panen
Tanaman pepaya california memiliki pohon atau batang pohon yang bersifat kerdil, lebih pendek dari pohon pepaya jenis lain. Tinggi tanaman pepaya california sekitar 1,5 – 2 meter. Pada umur tanam 8 – 9 bulan, buah pepaya california sudah bisa mulai panen, bisa dipanen hingga 4 kali dalam sebulan untuk setiap pohonnya. Masa panen ini bisa bertahan hingga pohon pepaya california berumur 4 tahun.
Buah pepaya california dipanen saat sudah nampak ada garis kuning pada kulit buahnya. Buah pepaya yang telah dipanen bisa bertahan hingga seminggu. Sehingga aman jika hendak dikirim ke luar daerah.
Baca juga : Budidaya Pepaya California Mudah dan Menguntungkan