Purwokertokita.com – Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah belum berencana menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) kendati hingga akhir Februari lalu sudah tiga orang meninggal dunia dan seratusan lebih terinfeksi.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Cilacap, Kuswantoro mengatakan jika dibandingkan tahun sebelumnya tren penderita DBD Cilacap menurun.
“Belum (KLB DBD) wong kita melihat kecenderungannya malah menurun. Yang tahun ini sampai akhir Februari kemarin ada 128 kasus,” kata.
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan pengasapan atau fogging dan menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di seluruh Kabupaten Cilacap.
“Kita menggerakkan PSN berbasis dasawisma. Kalau fogging, hari ini kita juga baru saja melakukan fogging di Sidareja, (seluruhnya) sekitar 10 titik,” ujarnya.
Kuswantoro mengungkap sebagian besar kasus DBD yang terjadi di Cilacap tahun 2016 ini terjadi di luar wilayah endemik. Sejumlah wilayah dengan jumlah DBD terbanyak 2016 antara lain Kecamatan Sidareja, Kedungreja dan Kecamatan Majenang.
“Memang ini, yang paling cukup banyak berkembang di luar kota Cilacap. Sedangkan di kotanya sendiri alhamdulillah dibandingkan tahun lalu menurun,” jelasnya.
Diketahui, pada tahun 2015 lalu, di Cilacap 1052 orang terinfeksi DBD. 11 orang diantaranya meninggal. Daerah dengan jumlah penderita terbanyak 2015 adalah lima kecamatan wilayah Kota Cilacap.