Purwokertokita.com – Petani di Desa Notog Kecamatan Patikraja Banyumas alami kepanikan luar biasa, lantaran puluhan hektare tanaman padi milik mereka yang baru berusia enam minggu diserang ribuan hama ulat daun. Akibatnya, petani membutuhkan biaya besar agar padinya bisa diselamatkan.
Seorang petani setempat, Rasdi mengemukakan kali pertama melihat ribuan ulat menyerang tanaman padinya pada beberapa hari yang lalu. Saat itu, ia hendak menengok lahannya untuk memeriksa kemungkinan serangan hama wereng.
“Saat diperiksa ternyata yang ada malah banyak ulat daun nempel di padi, akhirnya kami mengambil satu per satu ulatnya. Karena terus terang saja, kami tidak punya alat untuk menyemprot hama dan juga obatnya mahal,” katanya, Minggu (13/3).
Petani di Desa Notog memperkirakan, jika dalam waktu seminggu dibiarkan, kemungkinan tanaman padi mereka yang baru berusia sekitar dua bulan akan mati. Mengetahui persoalan tersebut, perangkat Desa Notog bersama petani kemudian turun ke lahan pertanian bersama-sama untuk mengambil ulat dari tanaman padi yang berada di lahan seluas 48 hektare.
Menurut perangkat Desa Notog, Endah Wulandari, selama ini tanaman padi di wilayahnya jarang belum pernah diserang hama ulat daun tersebut.
“Serangan ulat daun ini dimungkinkan karena kondisi cuaca yang tidak menentu, karena hujan yang turun terkadang diselingi panas yang cukup menyengat. Kemungkinan lain, bisa terjadi karena pola tanam yang tidak serempak dan berdampak pada munculnya ulat daun,” jelasnya.
Persoalan tersebut, saat ini sudah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas. Bahkan saat dihubungi melalui telepon, Bupati Banyumas, Achmad Husein berjanji akan membantu petani untuk membasi hama ulat daun tersebut.