PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Tingkat penyebaran Covid-19 di wilayah Banyumas Raya, di antaranya Purbalingga, masih di atas nasional, demikian pula tingkat kematiannya. Untuk itu, petugas gabungan akan memberlakukan rapid test antigen bagi mereka yang masuk Purbalingga tanpa bisa menunjukkan hasil negatif rapid test antigen.
Rapid test kit antigen berasal dari bantuan Kementerian Perhubungan kepada Dinas Perhubungan Purbalingga. Dishub Purbalingga mendapatkan bantuan 300 rapid test.
“Kami bersama Dinkes, TNI, Polri, Dinkes dan Satpol PP akan melaksanakan rapid antigen di tiga posko perbatasan, yakni di terminal Bukateja, Jompo dan perbatasan Karangreja,” kata Kepala Dinas Perhubungan Purbalingga, Yani Sutrisno.
Masing-masing posko mendapat jatah 100 rapid test kit antigen. Pencanangan rapid test antigen di tiga perbatasan akan dilakukan di Posko Jompo pada hari Sabtu (6/2/2021) pukul 09.00 WIB.
Selain itu, Pemkab Purbalingga juga akan menutup pintu masuk ke kota pada tanggal 6-7 Februari mendatang. Kebijakan ini untuk mencegah lalu lintas keluar masuk Kota Purbalingga sesuai program Jateng di Rumah Saja yang digagas Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Empat pintu masuk perkotaan yang akan ditutup antara lain simpang Kedungmenjangan, Sirongge, Karangsentul dan simpang lima Selabaya Kalimanah.
“Penutupan pintu masuk wilayah perkotaan Purbalingga ini sebagai dukungan Polres Purbalingga pada program Jateng di Rumah Saja,” kata Kabag Ops Polres Purbalingga Kompol Pujiono saat Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Rapid Antigen di 3 Posko Perbatasan Bukateja, Jompo dan Karangreja, Kamis (4/2).
Penutupan akan mulai berlaku pukul 06.00 WIB. Petugas akan menjaga setiap pintu masuk untuk memastikan kebijakan ini berjalan.
Petugas Dinas Perhubungan Purbalingga akan menjaga pintu masuk melalui simpang Kedungmenjangan dan pintu masuk simpang Karangsentul.
Petugas Polres Purbalingga akan berjaga di pintu masuk dari arah Bobotsari di perempatan Sirongge. Dari arah selatan (Purwokerto), polisi berjaga di bundaran air mancur Selabaya.
“Selama dua hari itu, polisi tidak ada yang libur, semua masuk untuk mem-back-up kegiatan ini,” ujar dia.