
Purwokertokita.com – Jenazah korban kecelakaan jatuhnya helikopter milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD), Prajurit Satu Bangkit Dirgawan (27) akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Namun, pihak keluarga meminta agar jasad Bangkit dimakamkan di kampung halamannya yang berada di Cilacap, Jawa Tengah.
Keinginan keluarga almarhum Bangkit tersebut disampaikan kepada perwakilan TNI-AD yang datang melayat. Menurut paman Bangkit, Samsu Duha, karena keinginan tersebut akhirnya sang ayah, Kisus Budiono berangkat ke Jakarta untuk meminta jasad anaknya di Cilacap.
“Sekitar pukul 11.30 WIB tadi, bapaknya bersama lima kerabat lainnya pergi ke Jakarta untuk meminta agar Bangkit bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cilacap,” katanya, Senin (21/3).
Kabar pemakaman Bangkit di Taman Makam Pahlawan Kalibata sempar membuat keluarga terkejut, karena awalnya tersiar kabar jenazah anak pertama pasangan Kisus Budiono dengan Faidah ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Surengrono.
“Yang ingin sekali agar Bangkit dimakamkan di Cilacap sebenarnya ibunya. Dia dekat sekali dengan ibunya,” jelas Samsu.
Dari pantauan, terlihat beberapa pelayat mendatangi rumah duka yang berada di pinggir Jalan Raya Pasar Lebeng Desa Dondong Kecamatan Kesugihan Cilacap Jawa Tengah. Selain itu, beberapa kerabat almarhum masih menunggu kemungkinan jenazah bisa dimakamkan di Cilacap.
Prajurit Satu Bangkit Dirgawan merupakan salah satu korban kecelakaan helikopter milik TNI jenis Bell 412 EP di wilayah Patiro Bajo Desa Kasiguncu Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (20/3) sore. Dalam helikopter tersebut tercatat 13 penumpang menaikinya. Dugaan kuat kecelakaan tersebut terjadi karena faktor alam.
Alumnus SMA 1 Cilacap tersebut telah bergabung selama enam tahun di TNI AD. Pratu Bangkit Dirgawan sudah berdinas di Skuadron 21/Sena Pondok Cabe selama enam tahun. Dalam waktu dua bulan ini, rencananya ia bertugas di Poso, namun baru tiga hari menjalaninya, Bangkit meninggal dalam kecelakaan helikopter.
Dari beberapa sumber yang dilansir, helikopter tersebut diperbantukan dalam tugas Kepolisian Republik Indonesia yang sedang memburu kelompok teroris pimpinan Santoso.