PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Maskapai penerbangan Citilink menguji coba bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga melalui proving flight, Kamis (1/4/2021). Selain pesawat Citilink jenis ATR72-600 juga ada pesawat TNI AU jenis CN 295 yang turut mendarat hari itu.
Turun dari pesawat ATR72 antara lain Direktur Citilink, Juliandra beserta rombongan. Sementara pesawat CN 295 membawa Pangkoopsau II, Marsda TNI Minggit Tribowo.
“Bandara ini akan membuka akses jawa tengah bagian selatan barat,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.
Tiwi, sapaan Bupati Purbalingga, optimistis keberadaan bandara akan meningkatkan perekonomian Jawa Tengah bagian selatan dan barat. Sebab, angka kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah antara lain ada di bagian selatan barat.
Dengan terbukanya akses, potensi wisata semakin mudah dijangkau. Pariwisata ke depan diyakini akan menjadi lokomotif penggerak perekonomian daerah.
“Saya yakin akan menggerakkan ekonomi, karena di Purbalingga ada Golaga, di Banyumas ada Baturraden, di Wonosobo ada Dieng,” kata dia.
Dalam penerbangan tersebut Citilink menggunakan pesawat ATR 72-600 dengan nomor penerbangan QG 2256 yang lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 08.05 WIB dan mendarat di Bandara Jenderal Besar Soedirman pada pukul 09.10 WIB.
Kemudian pesawat dengan nomor penerbangan QG 2257 kembali lepas landas dari Bandara Jenderal Besar Soedirman pada pukul 10.09 WIB dan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 11.10 WIB.
Artinya hanya butuh sejam untuk sampai ke Purbalingga dari Jakarta. Waktu tempuh yang jauh lebih singkat dari moda transportasi yang sudah ada. Dengan kereta misalnya, butuh 4 hingga 5 jam.
“Setelah proving flight ini, Citilink akan mempersiapkan operasional penerbangan komersial dan berkoordinasi erat dengan seluruh stakeholders sehingga kami dapat segera melakukan penerbangan komersial menuju Purbalingga ketika Bandara Jenderal Soedirman siap melayani penerbangan komersial sesuai dengan yang direncanakan di tanggal 22 April 2021,” ujar Direktur Utama Citilink Juliandra di Purbalingga, Kamis (1/4/2021).
PDAM Siapkan 3 Tangki Air Bersih untuk Kebutuhan Bandara
Pemenuhan fasilitas bandara dilakukan secara bertahap. Untuk kebutuhan air minum, Pemkab Purbalingga melalui PDAM menyediakan tiga truk tangki di bandara.
Pasokan air bersih akan ditambah sesuai kebutuhan. Sebab antara bulan April hingga Desember 2021 operasional penerbangan masih terbatas.
“Tapi pada 2022 masalah air bersih harus selesai karena saya yakin bandara akan menjadi peluang yang bisa mencapai target Angkasa Pura. Kebutuhan air minum dan air bersih harus kita persiapkan,” ujar dia.
Pembangunan Terminal Dikebut
Pembangunan terminal juga terus berjalan. Tenda roder untuk terminal saat ini masih dalam proses lelang. Sementara lantai terminal akan mulai dibangun beberapa pekan ke depan.
“Karena sifatnya temporer, maka pakai tenda roder. Kalau nyewa 3 sampai 6 bulan sama dengan beli, sekitar Rp 900 juta, jadi beli sekalian. Karena kalau beli kan bisa dipakai untuk pameran,” kata Asisten II Sekda Purbalingga, Agus Winarno, Selasa (30/3/2021).
Pemakaian tenda taklepas dari kesepakan antara Pemkab Purbalingga dengan Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura II. Pemkab Purbalingga menghendaki operasionalisasi bandara dimulai Lebaran tahun 2021 yang sebelumnya ditargetkan Lebaran 2020.
Namun pandemi Covid-19 membuat pemasukan Angkasa Pura II menurun signifikan. Maka Kemenhub meawarkan jika menghendaki bandara beroperasi sebelum lebaran tahun ini, maka pemkab Purbalingga ikut membantu menangani empat hambatan dari belasan yang dihadapi AP II.
Empat hambatan itu antara lain pemindahan pesawat dakota, pemindahan tiang listrik dan pohon, mengatasi limpasan air yang sempat viral dimedia sosial, dan terminal.
Tak ingin bandara terus tertunda, Bupati Tiwi menyetujui ketentuan yang diajukan. Bandara akan resmi beroperasi 22 April 2021. Namun bandara JB Soedirman tidak bisa menikmati keramaian mudik Lebaran karena pemerintah pusat melarang mudik.
“Bandara tidak hanya melayani mudik Lebaran, ada keperluan lain seperti wisata dan bisnis,” kata Tiwi.