PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Politik memang kadang sulit ditebak. Pasalnya, aktor-aktornya kerap menyembunyikan apa yang menjadi maksudnya. Karena itu, politik selalu perihal yang tak tampak. Yang tampak tak selalu yang sebenar-benarnya.
Misanya saja yang terjadi pada perpolitikan di Purbalingga. Sehari usai surat rekomendasi DPP Gerindra turun untuk Fahmi Muhammad Hanif dari PKS, tiba-tiba ratusan relawan Pasopati pendukung Gerindra mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Tiwi-Hendra.
Tiwi merupakan bupati petahana. Sementara Hendra merupakan pengusaha muda Purbalingga, kuda hitam pada kontestasi Pilkada Purbalingga.
Saat dikonfirmasi, ketua relawan Pasopati, Purwo Yulian Setiyadi, memang menyatakan deklarasi ini murni inisiatif sendiri. Sejak awal, ia menegaskan tak ada intervensi pihak manapun pada deklarasi ini.
Ketua DPD Gerindra pun menyatakan tegak lurus dengan rekomendasi DPP, yaitu mendukung Fahmi. Namun sulit menerima bahwa dua peristiwa ini, rekomendasi dan deklarasi di luar tokoh yang direkomendasi, tidak saling berhubungan.
Secara sederhana, deklarasi relawan Pasopati pendukung Gerindra seperti sedang menolak apa yang direkomendasikan DPP partai Gerindra. Namun siapa yang bakal secara terang-terangan menolak rekomendasi DPP. Maka deklarasi dukungan Tiwi-Hendra menjadi sinyalemen penolakan terhadap Fahmi.
Ratusan Relawan Berkumpul di Owabong
Tak kurang dari 300 simpatisan Partai Gerindra Kabupaten Purbalingga menggelar deklarasi dukungan kepada pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra Farizal (Tiwi-Hendra).
Ratusan orang yang mengatasnamakan dirinya Relawan Pasopati tersebut menggelar aksi deklarasi di Aula Indragiri, kompleks Hotel Owabong, Sabtu (3/2/2024).
Koordinator aksi, Purwo Yulian Setiyadi mengatakan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 merupakan momentum penting bagi Gerindra untuk menempatkan kader terbaiknya di kursi ekskutif di Kota Perwira.
“Ini murni aspirasi dari kader dan relawan, tidak ada intervensi dari pihak manapun, kami berharap para pengurus Partai Gerindra Purbalingga dapat mendengar aspirasi ini,” kata Yulian.
Menurut Yulian, peluang Gerindra untuk menang dalam Pilkada 2024 lebih besar jika mengusung Hendra untuk berpasangan dengan Tiwi.
Hal ini tak terlepas dari sosok Hendra yang sudah dikenal baik oleh warga Purbalingga sebagai pengusaha muda yang peduli terhadap gerakan sosial kemasyarakatan.
“Bu Tiwi sudah terbukti memiliki pengalaman sebagai bupati satu periode, sementara Bro Hendra merupakan sosok yang memiliki daya juang tinggi, terbukti dari keberhasilannya merintis usaha dari nol hingga sukses seperti sekarang,” ujarnya.
Sebelumnya, media sosial heboh dengan sebuah unggahan surat tugas yang diberikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra kepada Fahmi Muhammad Hanif.
Surat bernomor 07-1120/Rekom/DPP-GERINDRA/2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani tertanggal 25 Juli 2024 menugaskan Fahmi menjadi Calon Bupati Purbalingga.
Terkait dengan hal tersebut, para relawan Gerindra Purbalingga menolak keputusan DPP dan mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Tiwi-Hendra.