BANJARNEGARA – Wajah Siti berseri. Pedagang kecil di Pasar Karangkobar Banjarnegara itu tak bisa menyembunyikan kegembiraannya ketika Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, menyapa. Pada hari pertama penerapan gerakan Jateng di Rumah Saja, Pemkab Banjarnegara memilih opsi tetap mengizinkan pasar, PKL, resto, dan cafe dengan pertimbangan kearifan lokal.
“Alhamdulillah, hari ini saya bisa tetap jualan. Semula khawatir juga dengan imbauan di rumah saja. Lah, kami kan orang-orang pasar, bukan orang gajian. Jika tidak jualan ya nggak dapat rejeki, padahal kebutuhan jalan terus,” kata Siti.
- Kasus Nenek Viral yang Nyopet di Pasar Mandiraja Diselesaikan dengan Restorative Justice, Apa Itu?
- Gubernur Kampanye Jateng di Rumah Saja, Bupati Banjarnegara Izinkan Pasar dan Toko
Dia mewakili pedagang, mengucapkan terima kasih atas kebijakan Pemkaab Banjarnegara. Ia berharap kelonggaran untuk kegiatan ekonomi dan masyarakat pada setiap kebijakan penanganan Covid-19.
“Mohon bapak pemerintah, bantulah kami para pedagang dan buruh kecil, yang menanggung beban berat selama pandemi korona ini. Insyaallah kami para pedagang taat protokol kesehatan,” ujarnya.
Menanggapi aspirasi para pedagang, Budhi Sarwono mengatakan mendukung kebijakan yang mendukung bangkitnya ekonomi rakyat di tengah pandemi Covid-19. Ia mengaku sangat memahami pedagang pasar, buruh, pengayuh becak sangat bergantung pada aktivitas sehari-hari.
“Saya paham sekali, apabila pada hari ini tidak bekerja, tidak jualan, ya akan kebingungan memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti makan dan lainnya. Untuk itulah kami ambil keputusan tetap membuka kegiatan ekonomi rakyat,” kata Budhi.
Ia mengimbau seluruh pedagang dan pengunjung pasar agar taat protkol kesehatan di tengah aktivitas mencari penghidupan. Menurutnya keduanya penting agar kehidupan bisa terus berlanjut.
“Bekerja itu penting, tapi menjaga kesehatan dengan menerapkan 3M itu juga sama pentingnya,” tuturnya.