Metamorfosis Komunitas Mancing Mania Banjarnegara, dari Hobi Hingga Konservasi

Peristiwa836 Dilihat
mancing mania, banjarnegara, sungai
Komunitas Mancing Mania Banajarnegara (KMMB) menebar benih ikan di Sungai Kaliurang Desa Tlaga Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara, Minggu (6/9). Sebanyak 10.500 benih ikan berbagai jenis dilepas ke sungai untuk menjaga populasi ikan di sungai.Foto: Istimewa

Purwokertokita.com, Banjarnegara – Komunitas Mancing Mania Banajarnegara (KMMB) menebar benih ikan di Sungai Kaliurang Desa Tlaga Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara, Minggu (6/9). Sebanyak 10.500 benih ikan berbagai jenis dilepas ke sungai untuk menjaga populasi ikan di sungai.
Joko Sedoyo, ketua komunitas ini mengatakan gerakan tebar benih ikan bermula dari keprihatinan para mincing mania terhadap ulah para pemancing illegal. Mereka menangkap ikan dengann cara-cara yang bisa merusak kelestarian alam.
“Ada tiga cara yang biasanya mereka gunakan, pertama dengan disetrum menggunakan aki. Kedua dengan cara diracun, ini yang paling berbahaya. Dan ketiga dengan dibom,” ujar Joko, Minggu (6/9).
Cara menangkap ikan itu menurutnya merusak ekosistem sungai. Ikan kecil yang semestinya tidak ditangkap ikut mati. Bahkan hewan lain yang ada disungai juga ikut mati karena dampak ketiga cara penangkapan ikan itu sangar merusak.
“Cara menangkap ikan seprti itu masih banyak terjadi. Biasanya warga tidak menegur karena mereka bisa jadi tetangga atau teman sendiri,” kata dia.

Mancing mania, banjarnegara, sungai
Komunitas Mancing Mania Banajarnegara (KMMB) menebar benih ikan di Sungai Kaliurang Desa Tlaga Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara, Minggu (6/9). Sebanyak 10.500 benih ikan berbagai jenis dilepas ke sungai untuk menjaga populasi ikan di sungai.Foto: istimewa

Berawal dari kondisi ini, kesadaran para mincing mania tergugah. Mereka mulai berpikir bagaimana mencegah perusakan ekosistem sungai dan melestarikan kekayaan di dalamnya.
Mereka kemudian berkumpul dan membentuk komunitas. Komunitas ini menjadi wadah gerakan pelestarian sungai yang sudah diidam-idamkan.
Minggu (6/9) yang lalu mereka berkolaborasi dengan sejumlah pihak menggelar dialog interaktif. Hadir pada dialog ini antara lain dari Dinas Pertanian dan Perikanan, Aliansi Jurnalis Independen, Politeknik Banjarnegara, dan BPDAS Serayu Opak Progo.
“Hadir juga Polsek Banjarmangu, mereka menjelaskan bahwa illegal fishing melanggar hukum dan bisa dijatuhi hukuman. Ini untuk efek psikologis bagi warga yang masih melakukan illegal fishing,” tutur dia.
Komunitas Mancing Mania Banjarnegara mencadi potret bagaimana kesadaran kolektif terbentuk. Berbekal kesadaran lingkungan, mereka bergerak menciptakan perubahan. Mereka menunjukkan hobi tidak sekadar hobi. Hobi juga bisa bernilai tinggi, di antaranya dengan misi konservasi.(rad)

Tinggalkan Balasan