PURWOKERTOKITA.COM, CILACAP – Pencurian kendaraan bermotor tetap saja terjadi kendati teknologi keamanan terus dikembangkan. Menjawab tantangan ini, mahasiswa dan dosen di Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STMIK) Komputama, Kabupaten Cilacap mengembangkan sistem keamanan kendaraan bermotor berteknologi pemindai sidik jari.
Teknisi pengampu praktik STMIK Komputama, Ghufron mengatakan pengaman kunci yang lazim digunakan tak memadai dan mudah dibobol. Karena itu, butuh sebuah sistem dengan akses pribadi untuk mengoperasikan kendaraan agar lebih aman dari pencurian.
“Alasannya berawal dari banyaknya keluhan pencurian kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor,” katanya, Senin (7/6/2021).
Atas inisiatif mahasiswa, tim membuat rancang bangun kendaraanyang memanfaatkan sidik jari. Dia menjelaskan, pemilik kendaraan menggunakan tiga jari untuk memanfaatkan sistem keamanan berbasis sidik jari ini.
Teknologi ini bisa digunakan untuk mobil dan sepeda motor meskipun mobilpun memungkinkan. Tiap kendaraan bisa didaftarkan untuk lima orang berbeda.
“Jadi jari yang terdaftar tidak hanya satu, tapi ada tiga jari. Jari jempol itu untuk membuka bagasi. Jari tengah untuk stater. Jadi ketika kita mau menghidupkan. Jari telunjuk untuk menghidupkan kontak,” ujar dia.
Ghufron mengatakan, prototip kendaraan telah selesai dan bisa dioperasikan sesuai rencana. Dalam waktu dekat, inovasi ini akan diperkenalkan kepada pabrikan dan bengkel-bengkel kendaraan agar bisa dimafaatkan lebih luas. STMIK juga akan menggandeng kepolisian untuk mengembangkan teknologi pengaman antimaling ini.