Enam Pasien COVID-19 di Wonosobo Meninggal dalam Sehari, Tertinggi Sejak Pandemi

Peristiwa261 Dilihat
Petugas tim gabungan Satpol PP dan TNI-Polri serta Satgas COVID-19 Kecamatan Watumalang memakaikan masker ke seorang anak pada operasi penegakan protokol kesehatan (Prokes) di kawasan Pasar Desa Gondang pada Senin (5/10/2020)
Petugas tim gabungan Satpol PP dan TNI-Polri serta Satgas COVID-19 Kecamatan Watumalang memakaikan masker ke seorang anak pada operasi penegakan protokol kesehatan (Prokes) di kawasan Pasar Desa Gondang pada Senin (5/10/2020)Foto:Istimewa

Purwokertokita.com, Wonosobo – Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Wonosobo terus meningkat. Pada Sabtu (10/10/2020), hasil tes usap menunjukkan 55 orang positif COVID-19.

Dengan penambahan 55 pasien, total akumulasi kasus konfirmasi positif menjadi 879 orang. Dari jumlah itu, 416 di antaranya sembuh, 429 dalam perawatan, dan 34 orang meninggal dunia.

“Hari ini pertambahan kembali di atas 50 orang, atau tepatnya 55 orang dengan varian gejala mulai ringan, sedang hingga berat,” kata dr Jaelan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Sabtu (10/10/2020) petang.

Jaelan mengatakan, penambahan kasus juga diiringi dengan kenaikan angka kematian yang mencapai 6 kasus. Angka ini menjadi angka kematian harian yang tertinggi sejak awal pandemi.

“Sehingga total akumulasinya mencapai 34. Dan sebagai catatan, selama sepekan ini kasus meninggal dunia bertambah 13 orang,” ujarnya.

Pertambahan kasus terkonfirmasi positif secara otomatis berimbas pada peningkatan kebutuhan ruang isolasi pasien. Ruang isolasi milik pemkab kini penuh dan tak mampu menampung pasien baru.

“Hingga saat ini puskesmas rawat inap juga belum siap menerima pasien kategori bergejala ringan hingga sedang, sehingga kemungkinan penambahan gedung akan dilakukan Pemerintah Daerah,” ucapnya.

Pemkab Wonosobo menambah ruang isolasi setelah jumlah pasien COVID-19 naik signifikan.
Pemkab Wonosobo menambah ruang isolasi setelah jumlah pasien COVID-19 naik signifikan.Foto: istimewa

Ia mengimbau warga agar tak lagi menyangkal keberadaan virus corona dan menjalani isolasi mandiri bagi penderita tanpa gejala. Di samping itu, warga diminta menerapkan protokol kesehatan, menaati 3M serta tidak menolak upaya deteksi dini melalui penelusuran dan tes swab.

Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo membolehkan pasien positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri dengan sejumlah ketentuan. Ketentuan itu antara lain ada rumah yang terpisah dari anggota keluarga yang sehat, mendapat pesetujuan dari warga sekitar, pernyataan kesanggupan untuk disiplin dan ada petugas yang memantau kesehatannya, serta tidak ada gejala sakit yang berpotensi berakibat lebih serius.

“Bilamana isolasi terpusat sudah siap, maka semua yang positif harus isolasi terpusat,” tuturnya.
Untuk mendisiplinkan warga terhadap protokol kesehatan, Gugus Tugas COVID-19 intensif menggelar operasi yustisi bertajuk Operasi Terpadu Penegakan Protokol Kesehatan Kabupaten Wonosobo. Sabtu (10/10/2020), timGugus Tugas menggelar operasi di wilayah Kecamatan Selomerto, tepatnya di Jl Banyumas Pasar Selomerto dari pukul 08.30 WIB hingga 12.30 WIB.

Operasi melibatkan Personel dari TNI, POLRI, dan SATPOL PP dengan sasaran pengendara kendaraan, pejalan kaki dan penumpang angkutan umun. Operasi ini menjaring 76 pengendara kendaraan bermotor dan penumpang angkutan umum yang tidak menggunakan masker.

Petugas meminta identitas warga yang kedapatan tidak menggunakan masker. Mereka diminta hadir di Kantor Satpol PP untuk mengikuti pembinaan, Selasa (13/10/2020). Sementara pelanggar yang tidak membawa identitas diarahkan agar membeli masker dan menerima sanksi fisik ringan maupun sanksi sosial.(rad)

Tinggalkan Balasan