PURWOKERTO KITA. COM, BANJARNEGARA-Angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara naik di tahun 2020. Kepala BPS Banjarnegara Ratna Setyowati mengatakan, fenomena penambahan jumlah penduduk miskin bukan hanya terjadi di Banjarnegara, namun juga kabupaten atau kota lain, khususnya di Jawa Tengah. Pandemi Covid 19 disebutnya jadi pemicu meningkatnya angka kemiskinan di berbagai daerah.
“Kemiskinan di Banjarnegara bertambah,”ujarnya, Senin (1/3/2021)
Menurut data BPS Kabupaten Banjarnegara, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2020 mencapai 144,95 ribu jiwa atau sebesar 15,64 persen penduduk Kabupaten Banjarnegara.
Dibanding tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin di Banjarnegara meningkat dari 136,1 ribu jiwa di tahun 2019, menjadi 144,95 ribu di tahun 2020, alias naik 0,88 persen. Persentase penduduk miskin di Banjarnegara ini lebih tinggi dari persentase kemiskinan di Jawa Tengah, yakni 11,41 persen.
Persentase penduduk miskin di Banjarnegara tahun 2020 bahkan menduduki peringkat 30 terendah dari 35 kabupaten/kota se Provinsi Jawa Tengah. Peringkat bawah setelah Banjarnegara ada Kabupaten Purbalingga, Pemalang, Brebes, Wonosobo dan Kebumen di posisi paling buncit.
Ratna menjelaskan mengapa jumlah penduduk miskin di Banjarnegara bertambah. Di antara pemicunya, menurut dia, banyak warga Banjarnegara yang bekerja di luar kota (perantauan) dirumahkan karena pandemi Covid 19. Mereka yang pengangguran akhirnya pulang kampung dan menambah daftar warga miskin di Kabupaten Banjarnegara. Ada pula yang masih berusaha mencari sumber penghasilan baru usai kehilangan mata pencaharian.
“Mereka masih mencoba mencari sumber pendapatan lain,”katanya
Di sisi lain, Pemkab Banjarnegara terus menggenjot pembangunan infrastruktur di tengah cekaman pandemi Covid 19. Di masa pandemi, Pemkab masih bisa menyisihkan sekitar Rp 200 miliar untuk pembangunan infrastruktur.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengklaim pembangunan infrastruktur bisa ikut mendongkrak perekonomian masyarakat, termasuk di bidang pertanian.