Purwokertokita.com – Film garapan sutradara pelajar SMKN 1 Cilacap berhasil meraih Festival Film Esemka 2015. Tiga pelajar itu yakni Dani Fajriyah, Novi Nirmala, dan Farah Kurniasari juga meraih penghargaan ide cerita terbaik. Penghargaan diberikan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cilacap.
Penghargaan para pemenang festival yang diikuti oleh pelajar SMK se Kabupaten Cilacap ini diberikan di Aula SMKN 1 Cilacap, Selasa (1/12). Sehari sebelumnya, para pelajar menyaksikan pemutaran 20 film nominator kompetisi fiksi dan dokumenter yang lolos seleksi.
“Syukurlah, semoga penghargaan ini bisa menjadi semangat teman-teman untuk terus berkarya,” ujar salah satu sutradara film Ini Cerita Kami, Novi Nirmala, kemarin.
Film tersebut diangkat dari kisah nyata tentang pengalaman pribadi para pembuat film. Mulai dari hubungan dengan orang tua, keluarga, hingga teman-teman di lingkungan sekitarnya.
Film tersebut juga pernah ikut serta pada Program Bioskop Remaja Video Diary yang digelar Yayasan Kampung Halaman, bulan Agustus 2015 lalu. Para dewan juri yakni Insan Indah Pribadi (praktisi dan penggerak komunitas film Cilacap), Slamet Riyadi (jurnalis Radio Cilacap) serta Yuliatmoko (pendidik SMKN 1 Cilacap) memutuskan Ini Cerita Kami sebagai film terbaik.
Dokumenter
Sementara pada kategori dokumenter, film berjudul Korban Bendung Manganti garapan pelajar SMK Muhammadiyah Majenang, meraih penghargaan Dokumenter Terbaik. Selain itu, juga diberikan penghargaan untuk kategori Sinematografi Terbaik diraih oleh film berjudul Dalang Cinta garapan SMKN Nusawungu, Sutradara Terbaik yang diraih oleh film dengan judul Pesan Ibu SMK Komputama Majenang, serta satu lagi kategori Film Terfavorit yang jatuh pda film dengan Judul Cerita Dibalik Cowong SMKN 1 Cilacap.
Inisiator FFE 2015, Mulyo Nugroho mengungkaokan, festival ini merupakan wadah bagi para pelajar untuk adu gagasan kreatif melalui karya film.
“Belakangan ini film sudah mulai berkembang di Cilacap, sayang jika para pelajar di Cilacap ini tidak memiliki wadah yang mengapresiasi karya-karya mereka oleh sebab itu FFE ini diselenggarakan,” ujarnya.
Adapun pada festival yang sempat digelar pada tahun 2012 terjadi peningkatan antusiasme pembuat film dari pelajar SMK di Cilacap. Tercatat ada 46 film yang masuk ke meja panitia FFE 2015.
Salah satu dewan juri, Insan Indah Pribadi memberikan apresiasi setinggi-tinginya kepada para pelajar yang memilik ide untuk mengupas budaya, potensi wisata dan kekayaan alam hingga kuliner di kawasan pesisir selatan. Namun beberapa film dokumenter belum dikemas dengan rapi.
“Ada beberapa film documenter yang referensinya masih seputar televisi, seperti reporter yang memberi laporan tentang tempat-tempat yang ia kunjungi. Ada juga yang mengemas dokumenter secara rapi sehingga memudahkan para penonton untuk memahami pesan yang ingin disampaikan,” ungkap Insan.
Dia berharap, FFE 2015 ini dapat menjadi wahana para pelajar untuk mengembangkan potensinya terutama dalam bidang perfilman.
Sukmana Nugraha