Purwokertokita.com – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy mengeruk avur atau saluran buang air Cibeureum di di Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap untuk menangulangi banjir rendaman.
“Normalisasi BWWS Citanduy Banjar selama dua hari di sana, juga dampaknya sudah bagus. Cuma hasil maksimal yang diharapkan memang sepanjang 2,5 kilometer ya,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah 4 Cilacap, Edi Sapto Priyono.
Dia mengatakan pengerukan tahap pertama tersebut berhasil menyurutkan air di sekitar permukiman penduduk dan areal persawahan yang tadinya terendam lebih dari sepekan.
Edi menjelaskan, dalam pengerukan tahap pertama ini, BBWS mengeruk saluran sepanjang 200-an meter lebih di titik buang paling vital.
“Cuma kemarin kemampuan BBWS Cuma selama dua hari, karena uji coba. Alatnya harus segera kembali,” jelasnya.
Edi mengungkap, banjir Kamis pekan lalu yang merendam 262 rumah di Tarisi dan lebih dari 62 hektar tanaman padi terjadi lantaran pendangkalan saluran buang.
“Nanti bisa diperpanjang lagi dengan pengajuan normalisasi,” tambahnya.
Dia menambahkan, pihaknya akan mengusulkan pengerukan di sejumlah saluran air yang juga mendangkal. Antara lain, di Pahonjean Kecamatan Majenang erta Sidadadi dan Sidamulya Kecamatan Wanareja.
Di tiga desa ini, puluhan hektar tanaman padi mati karena terendam lebih dari sepekan. Hampir serupa dengan di Tarisi, penyebab banjir di tiga desa ini, kata Edi, juga karena pendangkalan saluran buang air dari areal permukiman dan lahan pertanian.