Berbagi Sepatu Hingga ke Lereng Gunung Slamet

Peristiwa734 Dilihat
Siswa MTs Pakis Desa Gunung Lurah Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas menerima sepatu dari Tim Sedekah Sepatu, beberapa hari yang lalu. /Foto: Ina Farida

Gerakan Sedekah Sepatu di MTs Pakis

PURWOKERTOKITA.COM, BANYUMAS- Sabtu siang (28/3/2021), Fatul dan Sulis tampak sumringah tak kala menerima sepatu dari tim sedekah sepatu layak pakai di depan sekolahnya di MTS PAKIS Banyumas. Sebuah sekolah alam yang berada di Desa Gunung Lurah, Cilongok Banyumas.

“Senang sekali, sepatunya baru-baru,” ungkap Fatul, salah Siswi kelas VIII MTS yang berada di lereng gunung slamet ini.

Setiap harinya, Fatul dan dan Sulis berangkat sekolah dengan berjalan kaki selama satu jam lebih, naik turun bukit, mereka tak terbiasa memakai sepatu, hanya sandal jepit yang selalu setia menemani langkah mereka. Selain karena faktor ekonomi, juga karena proses pendidikan yang lebih fokus ke kegiatan di alam.

Kegiatan donasi ini juga disambut suka cita oleh pendiri MTS PAKIS. MTS ini sendiri merupakan sekolah yang dibentuk untuk membantu warga sekitar lereng hutan yang tidak mampu untuk sekolah di sekolah umum.

Tak hanya pendidkan dalam kelas saja, sekolah ini juga memadukan standar kurikulum dengan belajar langsung ke alam. Ada 20 orang siswa di sekolah yang berkonsep agroforesty ini.

“Bersedekahlah maka engkau akan dicukupi, terima kasih kepada Gerekan Sedekah Sepatu, semoga sepatunya akan mengantarkan kaki-kaki yang hendak berbuat apa pun untuk menjemput masa depan,” ungkap Isrodin, pendiri MTS PAKIS.

Gerakan sedekah sepatu sendiri merupakan gerakan nir konsep yang diinisiasi oleh Yuspita Palupi pada 4 Juni 2020. Sedekah sepatu bermula karena keinginan sendiri melihat koleksi sepatunya yang tergeletak tak terpakai. daripada tak terpakai lebih baik di berikan ke yang membutuhkan.

“Senang rasanya. Apa yang kami miliki, bisa lebih berguna atau membantu orang lain,” ungkap Yuspita, yang juga mantan Jurnalis ini.

Aktivitas semula yang hanya untuk kegiatan pengisi waktu luang saja ternyata mendapat sambutan yang sangat positif. Tidak hanya dari dalam kota saja, bahkan hingga meluas ke luar daerah seperti, Jogjakarta, Jakarta, Surabaya, semarang. Sampai saat ini hampir 1500 pasang sepatu yang terkumpul.

“Ada yang mengirim sepatu bekas, ada yang baru, juga ada yang donasi uang. Kalau donasi bentuk uang kami gunakan untuk perawatan sepatu agar lebih layak saat diberikan ke yang membutuhkan,” imbuh ibu satu orang anak ini.(Ina Farida)

Tinggalkan Balasan