28 Warga Desa Semondo di Kebumen Positif, Warga Desa Terapkan Lockdown

Peristiwa217 Dilihat
Warga memasang portal di jalan masuk ke RT 03 RW 01 Desa Semondo Gombong untuk membatasi lalu lintas warga dari dan ke lingkungan desa, Sabtu (3/7/2021). /Foto: Humas Polres Kebumen

PURWOKERTOKITA.COM, KEBUMEN – Lonjakan angka kasus COVID-19 di Kabupaten Kebumen terus terjadi. Data Satuan Tugas Penagnana Covid-19 per Jumat (2/7/2021) ada 304 pasien yang dirawat dan 1.234 yang menjalaniisolasimandiri. Dalam sehari, ada 141 pasien positif, 10 pasien meninggal, dan 144 pasien sembuh.

Lonjakkan kasus ini antara lain terjadi di RT 03 RW 01 Desa Semondo, Kecamatan Gombong yang 28 warganya positif Covid-19. Warga setempat akhirnya memutuskan untuk memberlakukan lockdown mikro selama 10 hari mulai Sabtu (3/7/2021).

Warga memasang portal di jalan masuk ke RT 03 RW 01 Desa Semondo Gombong untuk membatasi lalu lintas warga dari dan ke lingkungan desa.

“Sebelum ada swab masal ada enam warga yang positif. Setelah ada swab masal, total di RT kami ada 28 warga positif. Dalam satu KK, ada yang positif tiga bahkan lebih,” kata Martono (56), ketua RW 01 Desa Semanding.

Ia mengatakan, lockdown mikro yang diberlakukan di RT 03 bersifat fleksibel. Warga yang masih sehat bisa beraktivitas seperti biasa, namun warga yang positif satu keluarga wajib isolasi mandiri di rumah.

“Warga yang positif atau yang sedang menjalani isoman, bisa keluar paling hanya ke depan rumah. Itupun hanya untuk berjemur,” katanya.

Selanjutnya jika warga dari luar akan masuk ke RT tersebut benar-benar akan didata, tentang siapa yang akan ditemui termasuk keperluannya apa. Untuk mensukseskan lockdown mikro, desa setempat menggandeng Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk ikut mengawasi protokol kesehatan warga selama lockdown.

Saat ini warga memenuhi sendiri kebutuhannya selama lockdown. Namun jika pemerintah membantu, ia siap menyalurkan kepada warga.

Kades Semondo Taufiq Hidayat (64) meminta warga tidak mengucilkan warga lain yang menjalani isolasi mandiri. Sebaliknya, mereka diimbau lebih peduli dan memberikan semangat.

“Warga kami minta untuk tetap tenang dan jangan panik. Selanjutnya kita aktifkan Jogo Tonggo, dimana semua warga wajib peduli dengan warga yang sakit untuk saling membantu,” jelas Taufiq.

Yang menjadi perhatian ialah sampah dari warga yang terpapar yang tengah menjalani isolasi mandiri. Warga yang menjalani isolasi diminta mengemas sampah dengan aman di dalam plastik dan diatur sedemikian rupa oleh pemdes setempat.

Tinggalkan Balasan