Purwokertokita.com – Musim hujan akhir tahun ini membawa berkah tersendiri bagi masyarakat Banyumas. Sejak bulan november para petani di Banyumas sudah mulai panen petai dan jengkol.
Dua jenis sayur ini sedang melimpah di pasaran, hingga harganya pun murah meriah. Bagi para penggemar petai dan jengkol, momen ini tentu saja tidak akan disia-siakan untuk memanjakan lidah dengan sayur yang terkenal karena baunya ini.
Menurut Dahrun, salah satu pedagang, jengkol dan petai saat ini sedang menjadi idola masyarakat. Tak sedikit, para penyuka sayur ini bahkan memborong petai dan jengkol untuk persediaan lauk pauk di rumah.
“Banyak pembeli yang memborong dalam jumlah banyak, satu gedeng yang berisi 20 keris saat ini harganya berkisar 20 ribuan,” tuturnya.
Bukan hanya karena harganya yang sedang murah meriah, bagi para penikmat petai dan jengkol, makanan ini sering kali menjadi pilihan menu utama saat santap makan. Andrianto, salah satu penggemar petai, mengaku menggandrungi petai karena cita rasanya yang khas.
“Banyak orang yang gengsi untuk makan petai dan jengkol karena baunya, tapi bagi saya kenikmatan petai dan jengkol mengalahkan kenikmatan menu makanan lainnya,” kata Andrianto.
Petai dan jengkol bisa diolah menjadi ragam menu masakan yang memanjakan lidah, tapi bagi sebagian besar orang, petai dan jengkol lebih nikmat jika hanya disantap dengan sambal.
“Petai dan jengkol yang tua paling nikmat jika disantap dengan sambal, menu sederhana yang rasanya luar biasa,” tambah Andrianto.
Lili, penggemar petai lainnya, mengaku bisa menghabiskan 3 piring nasi jika makan dengan lauk petai. “Rasane nyampleng pisan, biasanya petai dipadukan dengan ikan asin dan sambel coek,” kata Lili.