Purwokertokita.com, Cilacap – Petani di Desa Sarwadadi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah kelimpungan akibat serangan babi hutan alias celeng ke lahan pertanian. Menjelang musim kemarau, serangan semakin parah dan berdampak lebih luas.
Seorang petani, Sugeng mengatakan babi hutan menyerang tiap tanaman, seperti ketela dan jagung. Babi hutan menyerang tanaman muda hingga siap panen. Serangan lebih parah di wilayah yang berimpitan dengan hutan.
Dia mengaku beruntung lantaran yang diserang hanya sepertiga hingga separuh tanaman. Sugeng sendiri menanam jagung dan pisang di lahan seluas 1,5 hektare. Dia kerap berjaga malam di gubuk untuk mengantisipasi serangan celeng.
“Kalau punya saya yang diserang sekitar sepertiga tanaman jagung,” katanya, Senin malam (23/6).
Menurut dia, banyak petani yang mengalami kerugian lebih besar, terutama yang enggan berjaga di kebunnya. Bahkan, ada yang seluruh tanamannya roboh lantaran diserang babi hutan. Akibatnya, banyak petani gagal panen.
Dia menduga serangan celeng ke lahan pertanian warga dipicu semakin langkanya makanan di hutan. Sebab, kebanyakan ladang yang diserang adalah lahan yang berimpitan dengan hutan. Serangan lebih parah di bagian yang berdekatan dengan semak belukar.
“Celeng itu bikin sarangnya di semak. Namanya sudung,” jelasnya.
Sebenarnya sudah banyak pemburu celeng yang turun ke ladang. Akan tetapi, serangan tetap terjadi. Pasalnya, jumlah celeng yang berhasil ditangkap tak terlampau signifikan.