Dokumentasi Karya Cipta Lemah, Album Soetedja Ditemukan di Luar Negeri

Peristiwa, Ragam325 Dilihat
Poster film “Mencari Soetedja”. (AAR/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Kolektor piringan hitam yang juga musisi indie Purwokerto, Galih Prio Baskoro menemukan satu album piringan hitam “Mengenangkan Soetedjo” garapan musisi Jack Lemmers (ayah musisi jazz Indra Lesmana) di flea market atau pasar kaget di Negeri Belanda. Album ini, dibuat pasca meninggalnya Raden Soetedja, sang komponis legendaris Banyumas tahun 1960.

“Dari catatan di belakang album itu memang didedikasikan untuk mengenang Soetedja. Seluruhnya aransemen jazz,” ujar Galih, Selasa (8/1).

Menurut Galih, masih banyak rekaman piringan hitam karya musikus Indonesia, seperti band indie “Guruh Gipsy”, Chrisye. Piringan hitam itu ada yang dijual per kilogram, kecuali barang yang benar-benar langka.

Ditemukannya lagu-lagu karya komponis Raden Soetedja di luar negeri, menandakan dokumentasi karya cipta musik Indonesia masih sangat lemah.

Pegiat Ruang Kerja Creative (RKC), Slamet “Memet” Riyadi mengaku tak terkejut dengan kondisi tersebut. Pasalnya, tak banyak musisi Indonesia yang mendokumentasikan karyanya di masa lalu. Label rekaman, pun baru berdiri sekitar tahun 1950an.

“Tetapi untuk saat ini, semakin banyak musisi yang mendokumentasikan karyanya. Hanya saja masih membutuhkan bank data,” ujar Memet, Rabu (9/1).

Menurut dia, komunitas kreatif di Banyumas bersepakat untuk merekam ulang sejumlah lagu garapan Raden Soetedja yang kebanyakan beraliran hawaian, jazz dan klasik maupun lagu-lagu barat yang populer di tahun 1930-1960. Meski selama ini, masyarakat hanya mengetahui sosok Soetedja identik dengan musik keroncong.

“Rencananya nanti dari berbagai genre. Mau akustik, keroncong, jazz, blues apapun itu. Yang penting kami punya dokumentasi lagu komponis asli Banyumas,” ujarnya. (NS/YS)

Tinggalkan Balasan