Purwokertokita.com – Dalang asal Cilacap, Ki Suwar Adi Prayitno menggarap wayang unik yang diberi nama Wayang ”Go Warior”. Pementasannya pun sederhana, tidak perlu membawa seperangkat gamelan lengkap dengan penabuhnya.
Ki Suwar mengaku, nama wayang yang dipentaskannya itu merupakan singkatan dari kalimat Wayang Golek Purwa Iringan Orjen. Cerita yang diusung tetap sama dengan kisah epos dunia pewayangan lainnya.
“Saya beri nama Wayang Go Warior, kependekan dari Golek Purwa Iringan Orjen,” kata Suwar, kemarin.
Anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Cilacap ini mengaku ide pengembangan wayang ini terinspirasi dari pementasan yang kerap digelar di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Meski sejatinya Suwar merupakan dalang wayang purwa, dia tetap menggarap wayang golek sebagai sumber gagasannya.
Untuk musik pengiring, wayang garapan ini hanya menggunakan orjen dan kendang. Untuk cerita hampir serupa dengan pementasan wayang kulit pada umumnya.
“Walau ceritanya wayang kulit, tapi yang digunakan wayang golek. Ada Gatotkaca, Pregiwa, Lesmana, Durna, hingga para Punakawan. Alur ceritanya, saya lebih suka menyisipkan pesan moral sehari-hari. Seperti kerukunan berumah tangga, bermasyarakat dan beragama. Sekali pentas bisa tiga jam,” katanya. (NS)