Perpanjangan Kontrak Sponsor Garuda Indonesia Dengan Liverpool Masih “Gantung”

Bisnis158 Dilihat
Direktur Utama Garuda Indonesia, M Arif Wibwo.  (Uwin Chandra/Purwokertokita.com)
Direktur Utama Garuda Indonesia, M Arif Wibowo.
(Uwin Chandra/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Siapa bilang hubungan “digantung” hanya terjadi pada kisah asmara sepasang kekasih? Kondisi dadgidug seperti itu, ternyata sedang dirasakan salah satu klub sepakbola liga premier Inggris, Liverpool.

Klub yang kini dilatih Jurgen Klopp tersebut, sedang menunggu kepastian kontrak sponsor dengan maskapai penerbangan kebanggaan republik ini, Garuda Indonesia. Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Muhammad Arif Wibowo saat ini pihaknya sedang meninjau kembali kontrak dengan klub berjuluk The Reds yang akan tuntas pada akhir 2016.

“Jadi kalau terkait dengan liverpool, kita sedang evaluasi karena kita akan melihat bagaimana berapa yang akan kita invest baik secara amount absolut number ataupun yang non-absolute number yang kita lagi ukur,” ujarnya kepada pewarta usai mengisi kuliah umum di Gedung Roedhiro Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jumat (22/1) lalu.

Diakuinya, kala mengikat kontrak dengan Liverpool membuat brand Garuda Indonesia lebih dikenal di dunia global. Namun saat ini, katanya, Garuda Indonesia masih menimbang beberapa hal untuk semakin menguatkan brand perusahaan penerbangan nasional tersebut. “Kita jadi dikenal di publik dengan itu, kita akui. Tetapi, kita lihat lagi efektivitas pasar-pasarnya,” ucapnya.

Baca: Garuda Indonesia Siap Layani Penerbangan Menuju Bandara Wirasaba?

Masih menurutnya, Garuda Indonesia masih mencari penjajakan dengan pihak lain. Sebab, Garuda Indonesia memiliki pekerjaan rumah untuk menyiapkan persaingan di tingkat internasional. “Kita sedang melakukan penjajakan yang lain. Kita lihat efektifnya, yang paling efektifnya yang mana ? Ini menjadi wajib, karena pekerjaan rumah Garuda itu sebenarnya di (persaingan dunia penerbangan) internasional,” jelasnya.

Lebih jauh, ia mengemukakan, dalam lima tahun ke depan, Garuda Indonesia kita harus membangun investasi internasional dengan berbagai cara. “Branding kan harus tetap monetizing juga. Kalau brand-nya kuat tapi monetizing-nya nggak ada, kita nggak bisa. (Karena) hidup kita kan dari monetizing juga, jadi semua harus kita monetize, branding dengan siapa pun,” jelasnya.

Kali pertama kontrak sponsor antara Garuda Indonesia dengan Liverpool dibuat pada Juli 2012 dibawah kepemimpinan Emirsyah Satar. Seperti yang dilansir media nasional, dalam perjanjian tersebut disepakati, Liverpool memajang logo perusahaan di stadion Anfield sejak 2012. Selain itu, kontrak sponsor Garuda Indonesia dengan Liverpool, juga berlaku untuk kegiatan pemasaran produk-produk olahraga klub sepakbola milik Fenway Sports Group asal Amerika Serikat di Indonesia.

Baca: Ini Harga Tiket Pesawat Jakarta-Purbalingga yang Ideal Menurut Dirut Garuda

Kemudian pada Januari 2014, Garuda Indonesia mengembangkan kesepakatan dengan Liverpool yakni, melekatnya logo perusahaan di kostum latihan The Reds. Kesepakatan kerjasama tersebut dimulai 1 Juni 2014 hingga dua musim atau beakhir pada 2016.

Pada tahun 2015, Dirut Garuda Indonesia, Arif Wibowo menyatakan perusahaan penerbangan nasional itu akan berusaha menghemat hingga US$ 40 juta dalam empat bulan pertama kepemimpinannya. Salah satunya sumber dengan pemangkasan anggaran untuk sponsorhip.

Tinggalkan Balasan