Puluhan Mahasiswa Purwokerto Dukung Aksi Mogok Buruh

Peristiwa234 Dilihat
Dukungan solidaritas aksi mogok buruh selama empat hari didukung Mahasiswa di Purwokerto yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa untuk Buruh di Alun-Alun Purwokerto, Kamis (26/11). (Uwin Chandra/Purwokertokita.com)
Dukungan solidaritas aksi mogok buruh selama empat hari didukung Mahasiswa di Purwokerto yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa untuk Buruh di Alun-Alun Purwokerto, Kamis (26/11).
(Uwin Chandra/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa untuk Buruh (Gemuruh) di Purwokerto Jawa Tengah menggelar solidaritas dukungan aksi mogok buruh yang digelar 24-27 November 2015.

Dalam aksi yang dilaksanakan di Alun-Alun Purwokerto pada Kamis (26/11), mahasiswa meminta kepada pemerintah untuk menghentikan skema politik upah murah. Aksi ini, diikuti beberapa elemen organisasi mahasiswa seperti Front Mahasiswa Nasional (FMN), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Mahasiswa juga meminta pemerintah untuk mencabut PP No 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, karena dinilai menyengsarakan kaum buruh. “PP ini memangkas kenaikan gaji buruh per tahun. Secara tidak langsung, kesejahteraan buruh semakin terancam,” ujar Koordinator Aksi Gemuruh, Thomi Adam.

Mahasiswa mengemukakan upah murah menjadi masalah bagi semua orang. Ia menyatakan dengan intensitas kerja buruh yang tinggi, ternyata tidak berbanding lurus dengan pendapatan untuk pemenuhan hidup.

“Faktanya, saat ini harga kebutuhan pokok naik tinggi dan membuat buruh kesulitan dalam menghidupi dirinya,” ujarnya

Massa aksi yang ikut dalam demo solidaritas ini juga membawa spanduk bertuliskan “Tolak Upah Murah”, “Mendukung Mogok Buruh”, “Cabut PP no 78 Tahun 2015”. Kegiatan aksi tersebut sempat menarik masyarakat yang melintas di Alun-Alun Purwokerto.

Sebelum selesai, perwakilan mahasiswa membacakan tuntutannya, yakni cabut PP No 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, hentikan tindak kekerasan dan bentuk tekanan lainnya terhadap buruh dan rakyat, hapuskan outsourcing.

Selain itu, mereka juga menuntut dihentikannya skema politik upah murah, berikan jaminan kesehatan dan pendidikan bagi buruh dan keluarga serta wujudkan reforma agraria dan bangun industri nasional yang berdaulat.

Uwin Chandra

Tinggalkan Balasan