Buah Manis Laku Prihatin Warga Menjalankan Protokol Kesehatan di Purbalingga

Peristiwa254 Dilihat
Raswati membuat stik es krim dengan alat tradisional di rumahnya di Desa Toyareka, Kemangkon Purbalingga, Senin (25/10/2021). /Foto: Istimewa

Warga Mulai Menikmati Geliat Perekonomian Setelah Pandemi Menurun

PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Fajar baru saja menyingsing. Raswati, warga Desa Toyareka Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga, bergegas ke ladang setelah menyiapkan sarapan untuk anak-anak dan suaminya.

Pagi ini, Senin (25/10/2021), ia meladang lebih awal dari biasanya. Sebab, ia harus mengerjakan pesanan pembuatan stik es krim yang mulai meningkat.

Biasanya ia mulai mengerjakan pekerjaan sambilan ini sepulang dari ladang. Raswati merupakan satu dari ratusan perempuan pembuat stik es krim yang menggunakan sistem plasma.

Para perajin mendapat kiriman bahan mentah dari pengusaha ke rumah masing-masing. Di rumah merekalah, proses produksi berlangsung. Setelah selesai, stik es krim dikumpulkan dan dikirim ke pemesan.

“Sebagai petani, saya punya sambilan membuat stik es krim, alhamsulillah sangat membantu saat pandemi,” kata dia.

Raswati kembali mengerjakan pekerjaan sampingan membuat stik es krim setelah pesanan dari luar daerah mulai meningkat. Hal ini terkati dengan status pandemi yang mulai menurun, sehingga aktivitas usahs mulai berjalan.

Geliat perekonomian ini tak lepas dari kerja keras berbagai pihak dalam penanganan pandemi Covid-19. Pemerintah melalui program vaksinasi dan penyadaran protokol kesehatan (prokes) dengan didukung kepatuhan warga terhadap anjuran prokkes terbukti menurunkan angka kasus Covid-19.

Upaya kolektif pemerintah dan warga dalam pengendalian pandemi kini mulai membuahkan hasil. Hal ini tampak dari tren penurunan kasus Covid-19 di berbagai daerah dan penurunan status dari PPKM level 4 ke level 3.

Di Kabupaten Purbalingga, kasus aktif hanya menyisakan 12, dua menjalani perawatan dan empat isolasi mandiri. Tempat isolasi terpusat di gedung eks SMPN 3 pun kini ditutup.

Seiring penurunan status ini, aktivitas ekonomijuga mulai menggeliat. Geliat ekonomi inilah yang dirasakan antara lain oleh Raswati dan perempuan lain di Desa Toyareka.

Yuli Handayani, pemilik usaha stik es krim, mengatakan, sejak pandemi pesanan menurun lebihdari 50 persen. Namun setelah situasi mulai normal, pesanan stik es krim kembali naik.

“Tadinya hanya 150 dus, sekarang bertambah menjadi 250 dus,” ujar dia.

Dengan tren positif ini, sudah semestinya semua pihak menjaga konsistensi dalam upaya penanggulangan pandemi. Dengan demikian, berbagai dampak negatif dari pandemi perlahan bisa teratasi.

 

Tinggalkan Balasan