Bukan Varian India, 12 Tenaga Kesehatan yang Merawat ABK Asing di Cilacap Terpapar Covid-19 Varian Lokal

Peristiwa456 Dilihat
Menko PMK, Muhajir Efendi, berbincang dengan karyawan RSUD Cilacap pada kunjungan kerja beberapa hari yang lalu. /Foto: Humas Cilacap

PURWOKERTOKITA.COM, CILACAP – Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi memastikan 12 tenaga kesehatan yang merawat anak buah kapal (ABK) asing yang bertolak dari India bukan terpapar Covid-19 varian India B.1617.2, melainkan varian lokal Indonesia.

“12 orang nakes yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil Laboratorium Mikrobiologi UGM ternyata bukan terpapar varian India B.1617.2 melainkan varian lokal Indonesia,” kata Pramesti.

Sebelum hasil pemeriksaan laboratorium keluar, muncul kekhawatiran tenaga kesehatan dan karyawan di RSUD Cilacap, tempat para ABK dirawat, terpapar varian baru. Sebab, varian baru dari India ini lebih mudah menular dan ganas. Namun kekhawatiran itu sedikit berkurang setelah para tenaga kesehatan terpapar varian lokal.

Terkait kondisi terakhir ABK Hilma Bulker, Pramesti menjelaskan saat ini tinggal empat orang yang masih dirawat di RSUD Cilacap. Saat ini Dinas Kesehatan tengah mengajukan permohonan isolasi terpusat untuk pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian B.1617.2 ini kepada BNPB RI terkait.

Terkait dengan perpindahan masyarakat pasca Lebaran, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Dian Setyabudi mengatakan ada kecenderungan lebih tinggi pada arus mudik karena banyak pemudik yang tidak kembali ke perantauan. Hal ini berpotensi meningkatkan pengangguran dan dimungkinkan terjadi tindak kriminalitas yang membuat lingkungan kurang kondusif.

“Imbauan Bupati, agar masyarakat tidak keluar wilayah Kabupaten Cilacap dalam rangka menekan jumlah penyebaran Covid-19 yang bertambah signifikan pasca Lebaran,” jelasnya.

Selanjutnya terkait pengawasan orang asing yang masuk ke Indonesia dan WNI yang baru bepergian dari luar negeri, mereka wajib isolasi mandiri selama 14 hari meskipun telah melakukan SWAB dengan hasil negatif.

Data TKA di Cilacap saat ini menyebut ada dua TKA India, TKA Cina 279 orang, TKA Thailand sembilan orang, TKA Jepang satu orang, TKA Korea satu orang, dan TKA Malaysia sua orang. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menegaskan, dirinya akan turun langsung dalam pengawasan pengetatan protokol kesehatan.

“Saya mau lihat penanganan Covid-19 seperti apa, jangan sampai perekonomian terdampak,” kata dia saat Rapat Tim Kewaspadaan Dini Daerah Kabupaten Cilacap, Senin (31/5/2021).

Sedangkan untuk kegiatan Seni Budaya dan Sosial kemasyarakatan yang melibatkan orang banyak, Bupati menegaskan kegiatan tersebut harus memiliki izin secara lengkap sesuai bidang kegiatannya dan izin dari Satgas Covid-19 sesuai tingkatan wilayahnya.

 

Tinggalkan Balasan