Purwokertokita.com – Ada yang menarik pada hari terakhir penyelenggaraan Festival Media Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Unika Atma Jaya Jakarta pada Minggu (15/11). Sekelompok jurnalis yang juga merupakan anggota AJI meluncurkan situs berita Kabarjakarta.com. Kemunculan situs berita ini melengkapi dua situs yang sudah ada yakni, Kabarmedan.com dan Kabarmakasar.com.
Dalam kesempatan tersebut, salah satu pendiri Kabar Grup Indonesia, Upi Asmaradhana mengemukakan kemunculan kabarjakarta.com merupakan bagian dari strategi untuk “melawan” informasi yang selama ini berasal dari Jakarta. “Kami ingin menginspirasi konten lokal agar bisa juga mampu menjadi yang utama, tanpa mengabaikan persaingan di nasional,” ucapnya.
Selain itu, Upi menjelaskan, langkah yang diambil tersebut merupakan sebuah pertaruhan besar karena menjadikan Jakarta menjadi sumber berita baru. “Kami juga berharap ini sejalan dengan langkah AJI Indonesia yang bercita-cita melahirkan juragan media di kalangan anggotanya, yang tentunya sesuai dengan kaidah jurnalisme yang ada,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal AJI Indonesia, Arfi Bambani menyatakan, kehadiran media yang digawangi anggota AJI merupakan bentuk realisasi dari berbagai pelatihan yang diberikan AJI selama dua tahun terakhir. “Hasil dari pelatihan yang selama ini AJI lakukan dengan fokus peningkatan kapasitas kemampuan anggotanya melahirkan beberapa portal yang tersebar di 30-an kota cabang AJI,” ucapnya.
Agenda peluncuran ini diresmikan oleh Presiden Southeast Asian Press Alliance (SEAPA) Eko Maryadi didampingi tiga pendiri Kabar Grup Indonesia, yakni Agoez Perdana, Marwan Azis dan Upi Asmaradhana. Dalam sambutannya, Eko Maryadi, yang juga mantan ketua AJI, menyatakan kegembiraannya dengan munculnya portal media yang dibuat anggota AJI.
“Ini adalah bagian dari yang kita inisiasi sejak 2010 untuk meningkatkan kapasitas jurnalis AJI. Kalau kita lihat, isu kontributor yang selama ini ada, tentunya akan sangat panjang karena terkait dengan hubungan industrial. Jadi strategi yang dilakukan adalah dengan membangun pengetahuan dan juga membangun jaringan media di kota-kota yang ada organisasi AJI. Saya lihat, website AJI kota juga sudah masuk dalam pemeringkatan Alexa,” ujarnya.
Selain itu, Eko berharap pada masa mendatang media-media yang diinisiasi anggota AJI juga bisa melebarkan sayapnya. ia bahkan menantang media-media yang diinisiasi anggota AJI untuk masuk dalam kancah ASEAN. “Karena, selama ini dikuasai oleh media dari Filipina dan Singapura yang memiliki kemampuan bahasa yang baik. Padahal, Indonesia selama ini merupakan negara paling besar di ASEAN dan nomor tiga di Asia,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menilai kebebasan pers di Indonesia juga cukup menonjol dibanding dua negara tersebut. Untuk menjadi yang terbaik, Eko mengatakan butuh keseriusan membangun bisnis media dengan kepempimpinan yang lebih baik. “Kalau merek CNN bisa dari global ke lokal, tidak ada salahnya kalau dari kota ke lokal kemudian ke global,” tuturnya.
Uwin Chandra