Purwokertokita.com – Mengantisipasi bencana longsor pada musim penghujan, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah memasang bronjong jaring sabut kelapa di tujuh desa paling rawan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan pemasangan bronjong jaring sabut kelapa tersebut dimulai pekan ini.
“Yang pertama kemarin dipasang di Desa Bengbulang Kecamatan Karangpucung dan Desa Mandala Kecamatan Cimanggu. Sekarang sedang dipasang juga di Ujungbarang Kecamatan Majenang dan Pengadegan Kecamatan Cimanggu,” katanya, Kamis (12/11).
Kata dia, bronjong sabut kelapa berguna untuk mengurangi pergeseran tanah longsor. Tri Komara menyebut antisipasi longsor menggunakan jaring sabut kelapa merupakan inovasi baru yang ramah lingkungan.
“Secara teknis, jaring sabut dipasang di tebing rawan longsor. Pada rongga antar jaring ditanam rumput akar wangi untuk memperkuat cengkeraman tanah,” jelasnya.
Dia mengklaim inovasi penggunaan bronjong sabut kelapa baru pertama kali dipasang di Cilacap. Dalam pameran dan kompetisi inovasi teknologi penanganan bencana nasional di Solo dan Semarang, bronjong sabut kelapa berhasil menyabet urutan pertama.
“Ya, di Solo juara, di Semarang juga juara. Ini dianggap sebagai penemuan yang efektif namun tetap ramah lingkungan,” ujarnya.
Tri Komara menjelaskan pemasangan jaring dimulai pekan ini dengan luasan total 4000 meter persegi.
Tujuh desa yang dipasang beronjong tersebut adalah Desa Bengbulang Kecamatan Karangpucung, Desa Mandala Kecamatan Cimanggu, Desa Pengadegan dan Ujungbarang Kecamatan Majenang, serta Desa Sumpinghayu Kecamatan Dayeuhluhur.
“Sebelum ini, tahun lalu bronjong sabut kelapa sudah dicoba untuk mengantisipasi bencana longsor di Desa Planjan, Kecamatan Kesugihan, Cilacap,” tambahnya.
Ridlo Susanto