Trio Peneliti Unsoed Berhasil Ciptakan “Nasi Bebas Cemas”

Ragam183 Dilihat
Trio peneliti Unsoed berhasil menciptakan padi kaya protein super pulen yang masuk dalam kategori 109 Inovasi Prospektif Indonesia 2017. (dok. humas Unsoed)

Purwokertokita.com – Trio peneliti asal Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed ) Purwokerto, Prof Ir Totok Agung Dwi Haryanto MP PhD, Dyah Susanti SP MP dan Agus Riyanto SP MSi, telah berhasil menciptakan padi kaya protein super pulen yang masuk dalam kategori 109 Inovasi Prospektif Indonesia 2017.

Teknologi pemuliaan tanaman yang dinamai “Nasi Bebas Cemas” juga termasuk dalam buku yang diterbitkan oleh Pusat Inovasi Bisnis atau Business Innovation Center (BIC) bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti RI).

Dyah Susanti, anggota tim peneliti mengatakan, penyebutan Nasi Bebas Cemas oleh dewan juri dalam seleksi Inovasi Prospektif Indonesia 2017 karena dinilai prospektif mengantisipasi kecemasan kurang gizi, obesitas dan resiko diabetes di masyarakat.

“Nasi Bebas Cemas ini memiliki kandungan protein tinggi yaitu 9 – 13 persen. Berbeda dengan padi pada umumnya yang hanya mengandung 7 – 8 persen protein pada bijinya,” kata Dyah kepada Purwokertokita.com, Kamis (1/2).

Menurut Dyah, keunikan padi protein tinggi ini terletak pada ukuran beras yang kecil dan cenderung bulat, warna berasnya putih susu. Kandungan amilosanya yang sangat rendah yaitu 13,56 persen menyebabkan nasinya bertekstur sangat pulen dan rasanya enak. Untuk kualitas tanaknya setara beras Jepang (Japonica). Tekstur dan kepulenan nasinya sangat sesuai untuk hidangan ala Jepang.

“Keistimewaan lain dari padi kaya protein ini panennya sekitar 115 hari. Daunnya pun berdiri tegak seperti malai sehingga burung-burung takut mendekati padi tersebut,” tambahnya.

Dyah juga menjelaskan, padi ini diperoleh melalui persilangan antara Milky Rice, sebagai donor protein tinggi, dengan galur-galur padi yang memiliki kualitas fisik dan mutu tanak istimewa. Peningkatan kandungan protein pada padi-padi dengan kualitas tanak spesial melalui perbaikan struktur genetik ini disebut biofortifikasi.

Sementara itu, peneliti lain, Totok Agung mengatakan, saat ini Unsoed memiliki sejumlah galur-galur harapan padi protein tinggi dengan daya hasil dan kualitas hasil yang tinggi. Varietas yang berada dalam tahap akhir persiapan pelepasan di antaranya galur P-CH//MR- GN95, Unsoed PK 7 dan Unsoed PK 15.

“Unsoed PK 7 dan Unsoed PK 15 telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) berupa tanda pendaftaran Varietas Tanaman Hasil Pemuliaan dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian,” katanya. (NS/YS)

Tinggalkan Balasan