Waduuh…Terompet Berbahan Sampul Al Quran Juga Beredar di Eks-Karesidenan Banyumas

Peristiwa230 Dilihat
Barang bukti yang berhasil disita dari pembuat terompet di wilayah Berkoh Purwokerto Selatan, Selasa (29/12). (Uwin Chandra/Purwokertokita.com)
Barang bukti yang berhasil disita dari pembuat terompet di wilayah Berkoh Purwokerto Selatan, Selasa (29/12).
(Uwin Chandra/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Maraknya peredaran terompet tahun baru berbahan sampul Al Quran ternyata beredar hingga wilayah Eks-Karesidenan Banyumas. Bahkan petugas Kepolisian Resor (Polres) Banyumas Jawa Tengah akhirnya mengamankan perajin terompet berinisial K (45) yang menggunakan bahan sampul Al Quran untuk membuat terompet di rumahnya yang berada di Berkoh, Purwokerto Selatan, Selasa (30/12) sore.

“Setelah kami telusuri dari beberapa tempat penjualan terompet, akhirnya kami mendapat informasi alamat tempat produksi terompet yang berada di daerah Purwokerto Selatan,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Banyumas Ajun Komisaris Polisi Andi Kadesma di Markas Polres Banyumas.

Dari tempat produksi terompet tahun baru, petugas menemukan barang bukti sebanyak 181 terompet berukuran pendek dan panjang yang terdiri dari 175 terompet panjang 60 centimeter dan 6 terompet berukuran 40 centimeter. Serta gulungan kertas monochrome yang bertuliskan huruf arab. “Menurut keterangan pembuatnya dari Bekasi, dan bahannya itu juga ada sejak setahun yang lalu. Tetapi belum dibuat,” jelasnya.

Lebih jauh, ia mengemukakan tulisan arab tersebut hingga saat ini belum bisa dipastikan tulisan Al Quran atau bukan. “Kami belum bisa bilang Quran, yang jelas ini ada tulisan arab. Dari contohnya, bisa dilihat bolak-balik, tembus belakang,” ucapnya.

Pantauan Purwokertokita.com, bahan kertas monochrome yang disita Polres Banyumas bertuliskan huruf arab dalam sebuah lingkaran. Selain itu, pada sisi lain bagian atas tertulis DR. Ahmad Hatta, MA.

Tak hanya di Banyumas, Polres Purbalingga juga menemukan adanya peredaran terompet tahun baru bersampul Al Quran yang sama ciri-cirinya dengan di Purwokerto. Petugas menyita sedikitnya 43 terompet dari sejumlah tempat.

“Sebanyak 22 terompet sampul tulisan arab disita dari seorang penjual terompet warga Desa Cendana, Kutasari yang berjualan di halaman kantor Kecamatan Padamara,” kata Kepala Polres Purbalingga Ajun Komisaris Besar Anom Setyadji, melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (29/12).

Selain itu, Polsek Pengadegan juga mengamankan 21 terompet sejenis dari satu toko modern yang didistribusikan dari gudang toko di Cilacap. Menurut pengakuan karyawan toko, terompet yang ada diseluruh outlet akan ditarik semua ke gudang Cilacap.

Sementara itu, keterangan dari penjual terompet di Padamara, mengakui mendapatkannya dari pedagang balon di kelurahan Berkoh, Purwokerto Selatan, Banyumas. Dengan temuan tersebut, Polres Purbalingga melakukan kordinasi dengan Polres Banyumas dengan menyerahkan hasil pengembangan penyelidikan atas temuan di wilayah hukum Polres Banyumas.

“Kami juga akan terus melakukan monitoring lanjutan peredaran terompet serupa di Purbalingga,” katanya.

Tinggalkan Balasan