Viral, Pendaftar Vaksinasi Massal di Banyumas Menumpuk

Peristiwa193 Dilihat
Antrean warga pendaftar vaksinasi massal memadati halaman luar gerbang Mapolresta Banyumas, Jumat sore (30/7/2021). /Foto: Istimewa.

PURWOKERTOKITA.COM, BANYUMAS – Pengalaman adalah guru terbaik. Demikian orang bijak berfatwa. Barang siapa tak belajar dari pengalaman, maka semesta akan menghukumnya dengan menjatuhkan siapa saja pada lubang yang sama.

Kejatuhan di lubang yang sama inilah yang menimpa panitia vaksinasi massal dan pembagian bantuan sosial di Banyumas. Ini ihwal kegiatan Gebrak Vaksinasi dan Bakti Sosial Presisi yang sedianya digelar di Mapolresta Banyumas, Sabtu (31/7/2021).

Setelah kerumunan yang sempat mewarnai vaksinasi sebelumnya, kali ini kerumunan kembali terjadi pada proses pendaftaran.

Pada vaksinasi kali ini, peserta wajib mendaftar sendiri dengan membawa KTP. Pendafyaran dibuka pada Jumat (30/7/2021) pukul 15.00 di Mapolresta Banyumas. Namun satu setengah jam sebelum pendaftaran dibuka, warga sudah berdatangan.

Hingga pukul 15.00, warga sudah membludak memenuhi halaman luar Mapolresta hingga menutup ruas Jl Letjen Pol Sumarto No 100. Tak pelak tumpukan kendaraan ini memicu kemacetan lalu lintas untuk beberapa waktu.

“Pimpinan pasti sudah memikirkan dan mempertimbangkan yang terbaik untuk semua, tidak ada hal jelek yang kita inginkan. Kalau dalam pelaksanaannya berbeda dengam ekspektasi, ya mohon maaf, karena kita manusia masih banyak kekurangan dan tidak sempurna,” ujar AKP Manggala Agung, Kasatgas 7 PPKM  Polresta Banyumas, Jumat (30/7/2021) melalui grup aplikasi perpesanan jurnalis.

Ia menjelaskan, Polresta telah memperkuat personel untuk mengatur peserta pendaftaran vaksinasi. Namun antusiasme masyarakat di luar dugaan.

Kerumunan warga semakin sulit diatur ketika tidak tertib mengantre. Mereka khawatir tak kebagian dosis vaksin dan bansos hingga mencoba saling mendahului. Prokespun mereka abaikan.

“Semua berebut ingin mendahului. Kita sudah semaksimal mungkin mengimbau,” tuturnya.

Polresta sengaja tidak menggunakan aplikasi atau pendaftaran elektronik. Sebab menurut Manggala tidak semua orang punya gawai dan melek teknologi.

“Bagaimana yang kaum-kaum tua dan kaum-kaum gaptek. Pimpinan mengutamakan asas keadilan di sini,” kata dia.

“Jadi mohon tolong jangan hanya dipandang dari sisi negatifnya saja. Saya harap bisa memandang dari sisi positifnya,” ujar dia.

Tinggalkan Balasan