Tegas! Aksi Bupati Purbalingga Tarik Barikade Penutup Jalan di Simpang Sirongge

Peristiwa263 Dilihat
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi dan bawahannya memasang barikade di Simpang Sirongge yang terbuka saat sidak, Sabtu (17/7/2021). /Foto: Istimewa

PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Kabupaten menerapkan penutupan sejumlah ruas jalan pada masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat hingga akhir bulan mendatang. Pada masa PPKM Darurat, sejumlah ruas jalan ditutup untuk membatasi mobilitas warga.

Namun pada Sabtu (17/7/2021) ketika Bupati Purbalingga memantau penutupan jalan di Simpang Sirongge, ia mendapati barikade jalan sudah terbuka. Kendaraanpun bebas melintas.

“Saya tadi melihat langsung di Perempatan Sirongge ini mobilitas kendaraan cukup tinggi dan setelah dicek memang benar barikade-barikade jalan ini tidak menutup semua jalan,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi saat sidak penyekatan jalan di Simpang Sirongge, Sabtu (17/7/2021).

Bupati Tiwi seketika itu menarik barikade untuk menutup jalan. Ia meminta pejabat, pegawai protokol dan ajudan membantu memasang barikade melintang jalan.

Sementara pengendara yang melintas diputar balik. Tiwi turun langsung memberi aba-aba meminta para pengendara memutar balik. Ia meminta warga menaati peraturan penutupan jalan yang telah disosialisasikan sebelumnya.

“Aturannya sudah ada, bahkan Satlantas Purbalingga juga sudah menginformasikan melalui media sosial jalan mana saja yang diberlakukan penyekatan jalan,” ujarnya.

Tiwi menjelaskan turun langsung ke lapangan setelah menerima laporan masyarakat terkait penyekatan jalan. Bupati Tiwi merespon dengan melakukan inspeksi mendadak, salah satunya di Simpang Sirongge.

“Membuka apalagi setengah-setengah ini justru akan membahayakan bagi pengendara. Untuk itu kami mohon dukungan dan kerjasamanya selama PPKM Darurat masyarakat bisa meminimalisir mobilitas,” ungkap Bupati Tiwi.

Bupati Tiwi meminta personel gabungan untuk memantau dan menjaga titik-titik penyekatan jalan. Ia berharap warga memahami penyekatan di beberapa ruas jalan dilakukan untuk melindungi warga dari paparan Covid-19.

“Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, pemerintah berupaya melakukan langkah terbaik dalam menangani pandemi Covid-19 ini,” tuturnya.

Video aksi Bupati ini kemudian menyebar dan menuai reaksi beragam. Ada yang mendukung, ada pula yang tak sependapat.

Namun kasus aktif Covid-19 di Purbalingga yang sempat menyentuh angka 3 ribu tak bisa ditawar. Kebijakan tegas menutup akses jalan harus dijalankan untuk menekan mobilitas warga. Pembatasan mobilitas diharapkan bisa menekan laju penularan Covid-19 di Purbalingga.

 

 

Tinggalkan Balasan