Pemkab Purbalingga Siapkan Skema Perbaikan Jalan Longsor di Panusupan

Peristiwa35 Dilihat

PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga, Dimas Prasetyahani meninjau langsung lokasi tanah amblas di RT2/7 Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kamis (16/10/2025).

Kejadian tanah amblas yang terjadi sehari sebelumnya, Rabu (15/10/2025), Tanah amblas dengan kedalaman sekitar 2 hingga 2,5 meter itu mengisolasi warga di Dusun 3 (Bojongsana, Ragamukti) dan Dusun 4 (Batur, Pagelaran). Jalan yang terdampak merupakan jalan kabupaten yang menjadi jalur utama aktivitas warga, termasuk akses Pendidikan, ekonomi, dan pertanian.

“Amblasnya tanah ini terjadi di pertigaan jalan yang menghubungkan beberapa kadus di Desa Panusupan. Kemungkinan besar disebabkan oleh aliran air bawah tanah yang menggerus lapisan tanah di bawah jalan, sehingga permukaannya runtuh,” kata Dimas di lokasi kejadian.

Dalam tinjauan tersebut, Wabup Dimas bersama jajaran BPBD, DPUPR, Dinrumkim, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa melakukan koordinasi penanganan awal. Salah satu langkah yang disepakati adalah relokasi badan jalan untuk wilayah Dusun Bojongsana, agar tidak terlalu berdekatan dengan bibir jurang.

“Alhamdulillah, setelah berkoordinasi dengan warga, kita diberi lahan selebar sekitar 3,5 meter untuk pelebaran jalan baru. Ini penting agar posisi jalan lebih aman dari jurang,” ungkapnya.

Wabup juga menyampaikan bahwa untuk jangka panjang diperlukan penanganan yang lebih komprehensif, termasuk pembangunan saluran irigasi di tengah area persawahan. Langkah ini diharapkan dapat mengalihkan aliran air yang selama ini mengalir di tepi jalan, sehingga tidak lagi menggerus pondasi jalan saat hujan deras.

“Perbaikan jalan dan tanah amblas ini memerlukan perencanaan matang dan bertahap. Hasil pengecekan dan koordinasi hari ini akan kami sampaikan ke Mas Bupati agar bisa dimasukkan dalam prioritas anggaran pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Purbalingga Prayitno, menjelaskan pihaknya bersama masyarakat akan melakukan kerja bakti darurat untuk membuka akses jalan. Sekitar 400 warga dikerahkan untuk membantu penanganan awal.

“Kami siapkan kawat untuk mengangkut batu dan menutup bagian jalan yang amblas. Diperkirakan dalam 5-6 hari akan rampung, dan besok jalan sudah bisa dilalui. Lubang besar di jalan juga akan kami sekat dan tutup dengan semen agar tidak ada air yang masuk dan memicu longsor susulan,” kata Prayitno.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, terutama menghadapi musim hujan dengan curah tinggi dan angin kencang yang diprediksi berlangsung hingga Februari 2026.

“Saya mengingatkan seluruh warga Purbalingga, terutama di wilayah rawan longsor, agar tetap waspada dan menghindari area berisiko saat hujan lebat,” katanya.(Ina)

Tinggalkan Balasan