Misteri Kematian Guru Senior Asal Purbalingga Terkuak, Keluarga Menolak Autopsi

Peristiwa254 Dilihat
Petugas Polsek Kalimanah bersama Inafis Polres Purbalingga dan tim medis Puskesmas Kalimanah memeriksa rumah seorang guru di Desa Selabaya yang ditemukan tewas, Jumat (25/12/2020).
Petugas Polsek Kalimanah bersama Inafis Polres Purbalingga dan tim medis Puskesmas Kalimanah memeriksa rumah seorang guru di Desa Selabaya yang ditemukan tewas, Jumat (25/12/2020)./Foto: Humas Polres Purbalingga.

Purwokertokita.com, Purbalingga – Ada yang tak beres dari kediaman Imam Tobroni, seorang guru senior yang tinggal di Perumahan Selabaya Indah, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga. Pada malam Jumat (25/12/2020), rumah pria 52 tahun itu gelap dan senyap.

Yoga Prabowo (43), tetangga Imam, penasaran karena hingga pagi rumah itu masih saja sepi. Yoga kemudian mengajak Tomy Nugroho (40), tetangga yang lain, masuk ke rumah misterius itu.

Yoga sempat memanggil penghuni rumah, namun tak berbalas. Mereka berdua kemudian membuka pintu rumah yang ternyata tak terkunci.

Mereka terkejut ketika melihat Imam tergeletak di atas kasur lantai depan televisi. Berkali-kali Yoga membangunkan Imam, namun ia bergeming.

Sedesah nafaspun tak Yoga dapati dari tetangganya itu. Imam telah meninggal dunia.

“Saat dicek sudah tidak ada reaksi sehingga kedua saksi melaporkan ke pihak pemerintahan desa serta ke Polsek Kalimanah,” kata Kapolsek Kalimanah, Iptu Setiadi.

Polsek Kalimanah bersama Inafis Polres Purbalingga datang dan memeriksa kondisi Imam dan lingkungan sekitar. Polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi. Kemudian bersama petugas medis melakukan pemeriksaan jenazah Imam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Kalimanah dan Inafis Polres Purbalingga, korban sudah meninggal dunia saat ditemukan. Petugas medis tidak ditemukan tanda penganiayaan ataupun kekerasan lainya di tubuh korban.

“Diduga korban meninggal dunia karena serangan jantung dan diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar 24 jam sebelum ditemukan,” kata Setiadi.

Sebelum ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Imam tinggal sendiri di rumah. Ketika itu, istri dan anaknya berada di Kabupaten Kendal.

Setelah memeriksa, Polisi menyerahkan jenazah Imam kepada keluarganya untuk dimakamkan. Keluarga tidak menghendaki autopsi jenazah dan menerima kematian kepala keluarga itu sebagai musibah.

Tinggalkan Balasan