Memulihkan Telaga Merdada, Mengembalikan Pesona Surga Tersembunyi di Dataran Tinggi Dieng

Peristiwa498 Dilihat
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono (kanan) didampingi Kalakhar BPBD, Aris Sudaryanto saat mengunjungi Telaga Merdada, Dieng, Banjarnegara, Selasa (20/7/2021). /Foto: Humas Pemkab Banjarnegara

Mimpi Besar Pemkab Banjarnegara Memiliki Wisata Alam Bebas Sampah

BANJARNEGARA – Mimpi besar itu mulai terwujud. Kabupaten Banjarnegara terus merias wajah Telaga Merdada di dataran tinggi Dieng menjadi tempat wisata alam bebas sampah.

Kondisi Telaga Merdada terus merosot. Pendangkalan akibat sendimentasi, tenaman enceng gondok dan sampah merupakan sederet persoalan yang melunturkan pesona ayu telaga, yang konon memiliki nilai spiritual tinggi pada masanya.

Untuk mengembalikan keindahan wisata alam ini, Pemkab Banjarnegara mengerahkan alat berat untuk mengeruk endapan lumpur dampak erosi tanah bertahun-tahun. Tanaman enceng gondok yang berkembang cepat menutup permukaan danau juga diangkat.

“Dieng ini sangat kaya dengan potensi. Masing-masing punya daya tarik. Setelah jembatan kayangan di Kawah Sikidang kita percantik, kini Telaga Merdada juga akan kita poles, kita siapkan untuk mengimbangi obyek lain yang ada, jadi saling mendukung,” kata Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono saat mengunjungi Telaga Merdada, Dieng, Banjarnegara, Selasa (20/7/2021).

Upaya ini tak lepas dari ambisi Budhi meraih API Award 2021. Banjarnegara memopulerkan nama Dieng, khususnya Kawah Sikidang dengan jembatan kayangan yang sempat viral untuk meuwudkan ambisinya.

“Kemarin Dawet Ayu juara di ajang API Award, nah tahun ini Insyaallah kita optimistis Jembatan Kayangan, juga Tikako dan lainnya dapat juara. Dan berikutnya, tak menutup kemungkinan Telag Merdada kita populerkan lagi sebagai obyek wisata alam yang bersih, surga tersembunyi dari Dieng,” ujarnya.

Bupati juga berharap masyarakat pariwisata di Dieng khususnya tetap optimistis meskipun pandemi merontokkan jumlah pengunjung wisata. Pembatasan kegiatan pariwisata imbas kebijakan PPKM saat ini agar dimanfaatkan untuk bersih-bersih dan menyiapkan segala sesuatunya lebih baik.

“Pada saatnya nanti pariwisata dan industri kreatif akan cerah kembali. Dan jika nanti sudah dibuka lagi, kami pesan agar protokol kesehatan betul-betul diterapkan, karena akan melindungi wisatawan dan pelaku wisata itu sendiri,” pesannya.

Setelah para relawan membersihkan Telaga Merdada dari tanaman enceng gondok, saat ini mulai memasuki tahap normalisasi. Proses pembersihan melibatkan beberapa alat berat karena sebelumnya permukaan telaga hampir sepenuhnya tertutup dan tidak mungkin dilakukan dengan tenaga manusia.

Sementara itu , M.Si , menyampaikan terimakasih atas dukungan Bupati terhadap pengembangan wisata di Dieng. Menurutnya ini adalah nilai plus bagi masyarakat Banjarnegara karena ke depan diharapkan Dieng bukan hanya wilayah candi dan kawah saja, namun dapat melebar sampai wilayah wilayah pendukung di sekitarnya.

“Semoga Telaga Merdada bisa bersih dari enceng gondok dan bebas sampah, sehingga wisatawan lebih nyaman menikmati indahnya pemandangan di sana,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Drs Agung Yusianto.

Tinggalkan Balasan