Kesaksian Keluarga Korban Ledakan Petasan Maut di Kebumen, Korban Sampai Tak Bisa Dikenali

Peristiwa207 Dilihat
Petugas kepolisian menggelar penyelidikan di lokasi ledakan petasan yang menewaskan 5 orang di Kebumen beberapa hari yang lalu. /Foto: Humas Polres Kebumen

PURWOKERTOKITA.COM, KEBUMEN – Duka menyelimuti keluarga Untung (55), warga Desa Ngabean Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Sehari sebelum perayaan Idulfitri, ia kehilangan putranya dalam tragedi ledakan petasan yang tengah dirakit di teras rumahnya.

Untung kehilangan anak keduanya yang bernama Muhammad Taufiq (27). Selain Taufiq, korban meninggal lainnya yaitu Rizky (19) dan Sugiyanto (23).

Sedangkan korban yang mengalami luka-luka yakni Bambang Priyono (29), Rio Dwi Pangestu (22), Alib (24), Irwan (25) dan Ratna. Pada perkembangannya, korban jiwa bertambah menjadi lima orang.

Taufiq dan temannya meninggal dunia akibat ledakan yang terjadi menjelang waktu berbuka puasa sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu (12/5/2021).

“Saat kejadian, saya tidak di rumah. Saya berada di belakang rumah,” ujar dia yang tak seberuntung namanya usai kehilangan anaknya.

Meski tak langsung menyaksikan ledakan itu, namun Untung mendengar dahsyatnya ledakan petasan maut tersebut. Untung mengatakan, suara ledakan petasan itu menggelegar memekakan telinga.

Usai mendengar ledakan yang mengejutkan itu, ia menuju ke sumber suara. Ia menyaksikan pemandangan mengerikan di teras rumahnya pasca suara ledakan tersebut.

“Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya,” katanya.

Beberapa hari sebelumnya, ia sempat menegur anaknya untuk tidak membuat petasan, karena lingkungan sekitar tidak semuanya suka dengan suara petasan.

Untung tidak pernah tahu, anaknya mendapatkan serbuk petasan dari mana. Sepengetahuannya, Muhammad Taufiq sehari-hari merantau di luar kota.

Menjelang Lebaran, ia ingin merayakan dengan meriahnya petasan. Maka ia bersama saudaranya serta tetangganya membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas hanya berdasarkan pengalamannya.

Namun kemeriahan yang sebelumnya direncanakan berubah menjadi petaka. Ia bersama dengan tujuh pemuda lainnya menjadi korban ledakan petasan.

Terkait hal tersebut, Polres Kebumen sebelumnya telah mengantisipasi kejadian ini dengan menggelar Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan atau KKYD dengan sasaran miras dan petasan.

Tak sedikit serbuk petasan yang diamankan dalam kegiatan KKYD ini. Polres Kebumen memusnahkan 215 kilogram serbuk petasan dengan melibatkan Tim Gegana Brimob Polda Jateng di kawasan Puslitbang TNI AD atau di bibir pantai Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren.

“Kegiatannya KKYD yang kita gelar, salah satu antisipasi hal semacam ini. Kita turut berbela sungkawa atas kejadian ini,” kata Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama saat memimpin olah TKP.

Sementara penyidikan polisi menunjukkan ledakan petasan karena saat merakit petasan ada korban yang merokok. Diduga percikan bara rokok mengenai serbuk petasan hingga akhirnya meledak. Temuan ini diperkuat bukti bungkus rokok dan korek di TKP.

Mengenai jumlah serbuk yang meledak, Polres Kebumen masih menunggu Tim Labfor Polda Jateng yang melakukan olah TKP lanjutan di lokasi kejadian.

Tinggalkan Balasan