Keracunan, Puluhan Warga Purbalingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Peristiwa443 Dilihat
Bupati Purbalingga, Tasdi menengok warga korban keracunan di Puskesmas Larangan Serayu, Minggu (22/5). (sumber: Humas Purbalingga)
Bupati Purbalingga, Tasdi menengok warga korban keracunan di Puskesmas Larangan Serayu, Minggu (22/5). Sekitar 90 warga dilarikan ke rumah sakit dan pusat kesehatan setempat sejak Sabtu (21/5) malam (sumber: Humas Purbalingga)

Purwokertokita.com – Peristiwa menghebohkan terjadi dari Desa Binangun Kecamatan Mrebet Purbalingga. Puluhan warga yang mengikuti pengajian di salah satu rumah warga dilarikan ke rumah sakit, diduga akibat keracunan makanan.

Peristiwa tersebut bermula pada Sabtu (21/5) siang. Saat itu sekitar 90 warga mengikuti pengajian di salah satu rumah warga yang berada di RT 05/RW 01 Desa Binangun Kecamatan Mrebet.

Saat itu, warga mendapat bingkisan berisi nasi kuning, satu telur balado, kerupuk udang, sayur tempe kering dan jeruk.

Namun, pada malam harinya, sekitar pukul 23.00, banyak warga merasa mual-mual mendadak. Kejadian tersebut terus terjadi hingga Minggu (22/5) dini hari.

Anak-anak yang ikut menyantap hidangan tersebut pun mendadak muntah-muntah dan buang air besar . Hingga akhirnya, warga dirujuk ke puskesmas terdekat dan RSUD dr R Goeteng Tarunadibrata.

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Nonot Mulyono mengemukakan hingga Minggu (22/5) sore, tercatat 90 korban keracunan. “Warga yang keracunan adalah orang dewasa dan anak-anak. Dari 90 korban tersebut, 10 korban di antaranya diperbolehkan pulang,” ucapnya, Minggu (22/5).

Sementara itu, ia merinci warga yang menjalani rawat inap tersebar di puskesmas dan rumah sakit.

“Untuk yang dirawat di Puskesmas Serayu Larangan jumlahnya 18 orang, kemudian 4 orang di PKU Muhammadiyah Bobotsari, 9 orang di RS Nirmala dan 49 orang di RSUD Goeteng Tarunadibrata,” jelasnya.

Sementara itu, saat menyambangi korban di Puskesmas Serayu Larangan, Bupati Purbalingga, Tasdi menginstruksikan kepada dinas kesehatan agar biaya pengobatan para korban ditanggung oleh Pemkab.

“Seluruh korban kita tanggung biayanya. Termasuk yang di rumah sakit swasta,” kata Tasdi.

Hingga saat ini, kejadian tersebut masih didalami petugas dari kepolisian resor (Polres) Purbalingga.

Tinggalkan Balasan