Kala Gunung Slamet Dijamas Ribuan Pendaki

Lingkungan, Peristiwa264 Dilihat
Pendaki kelompok kedua yang akan mengikuti aksi bersih Gunung Slamet mulai mendaki di Pos Kutabawa, Bambangan, Purbalingga. (Foto: Istimewa/pendaki gunung slamet)
Pendaki kelompok kedua yang akan mengikuti aksi bersih Gunung Slamet mulai mendaki di Pos Kutabawa, Bambangan, Purbalingga. (Foto: Istimewa/pendaki gunung slamet)

Purwokertokita.com – Sebanyak 2100 orang pendaki dan pecinta alam akan membersihkan Gunung Slamet dari sampah. Selain bersih gunung, kegiatan untuk memeriahkan Hari Jadi Purbalingga ke-186 juga juga dilakukan penanaman 3.000 pohon trembesi di sepanjang jalur pendakian serta di kompleks Desa Kutabawa, yang menjadi desa terdekat dengan basecamp pendakian Gunung Slamet.

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno mengatakan pendakian untuk melakukan pembersihan sampah di sepanjang jalur pendakian menuju puncak gunung Slamet , dimulai Selasa kemarin hingga Rabu (14/12) ini.

“Bersih gunung secara massal ini dilakukan rutin setiap tahun. Tahun 2015 silam juga dilakukan hal yang sama denganyang dimotori komunitas pecinta alam Trans Adventure bekerjasama dengan Dinbudparpora. Untuk tahun ini, Dinbudparpora melibatkan masyarakat setempat dan para pecinta alam,” katanya, Rabu (14/14).

Prayitno menungungkap, dibanding tahun lalu, jumlah pendaki yang turut melakukan aksi bersih Gunung Slamet naik empat kali lipat. “Tahun lalu, bersih gunung melibatkan 500 orang pendaki yang sekaligus digelar sebagai acara pendakian bersama pada akhir tahun, sedang kali ini dilakukan oleh setidaknya 2100 orang yang dibagi duakelompok. Kelompok pertama sudah naik kemarin, dan kelompok kedua naik dan membersihkan gunung hari ini,” jelasnya.

Dikatakan Prayitno, wisata minat khusus berupa pendakian ke Gunung Slamet melalui jalur Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga belakangan menjadi kegiatan yang banyak diminati. Pendaki tidak hanya berasal dari kalangan penggiat alam saja, tetapi kalangan masyarakat luas dari berbagai usia dan kota di Indonesia, bahkan dari luar negeri.

“Sejak Januari hingga akhir Nopember 2016, pendaki Gunung Slamet tercatat sudah mencapai 17.000 orang. Disatu sisi hal ini menunjukkan animo wisata minat khusus pendakian yang semakin meningkat, tetapi disisi lain tidak bisa dipungkiri efek dari kegiatan pendakian adanya sampah yang ditinggalkan di sepanjang jalur pendakian,” kata Prayitno.

Dikatakan Prayitno, kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kembali semangat masyarakat dan memberikan bentuk contoh nyata untuk menjaga kelestarian alam. Selain itu juga sebagai wadah menyalurkan hobi masyarakat penggemar aktifitas pendakian gunung.

“Kegiatan ini kami gelar juga untuk memperingati hari jadi Purbalingga ke 186 dan sekaligus sebagai ajang silahturahmi antar pegiat aktifitas alam bebas, sehingga diharapkan muncul ikatan emosional yang positif untuk mewujudkan kesadaran menjaga kelestarian alam,” kata Prayitno.

 

Tinggalkan Balasan