(Uwin Chandra/Purwokertokita.com)
Purwokertokita.com – Paguyuban Anak Kos Gang Sadar Baturraden, Banyumas menolak jika ada eksodus pekerja seks komersil (PSK) Eks-Kalijodo ke wilayah tersebut. Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Paguyuban Anak Kos Gang Sadar, Amir kepada media, Selasa (1/3).
“Tidak ada eksodus (PSK) dari Kalijodo yang ke sini. Untuk itu, kami akan terus melakukan pendataan setiap waktu. Jangan sampai PSK Kali Jodo eksodus ke Baturraden,” ujarnya.
Sampai saat ini, katanya, situasi di Gang Sadar masih kondusif. Bahkan, ia mengemukakan tidak ada penambahan jumlah anak indekos. Dari data yang dimilikinya, jumlah penghuni di Gang Sadar saat ini mencapai 100 anak kos. Ia mengemukakan, sebagian besar penghuni didominasi dari Jawa Barat.
“Sekitar 70 persen penghuni di Gang Sadar berasal dari Jawa Barat. Sisanya berasal dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan ada juga yang berasal dari luar Pulau Jawa,” ujarnya
Sementara itu, saat ini Pemerintah Kabupaten Banyumas gencar melakukan operasi serta pendataan PSK untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya PSK Eks-Kalijodo.
Kepala Seksi Operasi Pengawasan dan Pengendalian Satuan Polisi Pamong Praja Banyumas, Nunus Danianto, mengatakan dari hasil pantauannya belum ditemukan adanya PSK eks Kalijodo yang masuk Banyumas.
“Tetapi tak menutup kemungkinan, yang sebelumnya di Kalijodo berpindah ke daerah lain atau kembali ke daerah masing-masing. Oleh sebba itu, kami terus melakukan operasi rutin, sekaligus pendataan,” katanya.
Saat ini, katanya, jumlah PSK yang ada di Banyumas diklaim berkurang. Hal tersebut, katanya, karena operasi rutin yang digencarkan Satpol PP beberapa waktu belakangan dan dinilai memberikan efek jera.
“Sekarang jumlahnya relatif turun. Dari hasil operasi kemarin, kami telah mengirimkan sekitar 80 PSK ke panti rehabilitasi di Solo. Perkembangan mereka kami pantau terus agar sepulang dari Solo tidak kembali lagi ke dunia itu,” ucapnya.
